"Mutu? Kurang apa sih Indonesia ini? Top markotop. Tapi tidak dibaca, itu masalahnya," ucap Seno saat berbincang dengan Kompas.com di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2015).
"Siapa baca Danarto? Siapa baca Putu Wijaya? Wah itu maestro semua," lanjutnya.
Selain perlu meningkatkan minat baca, Seno menilai bahwa karya sastra perlu dipromosikan secara besar-besaran.
"Harus dipromosikan seperti orang promosi rokok. Billboard-billboard itu isinya cerpen Danarto apa semua gitu lho, cover bukunya di situ, bukan (menampilkan gambar) paru-paru," kata Seno.
"Iklan-iklan di TV isinya buku sastra," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.