"Pas mau nyiram, dia sempat bilang. 'Eh.' Terus, dia sempat ketawa-ketawa dulu. Denger itu, aku nengok, baru disiram," cerita Fabioli dalam wawancara sesudah menjadi bintang tamu acara televisi Rumpi di gedung TransTV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015) sore.
Merasakan perih luar biasa di wajah dan pundaknya, Fabioli langsung memeluk erat temannya, Adit (17), yang mengemudikan sepeda motor. Ia berusaha menutup matanya rapat-rapat karena takut air itu juga melukai mata kanannya.
"Saya langsung meluk temen, tutup mata karena takut buta," ucapnya.
Fabioli pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Pemain sinetron Hidayah ini meyakini pelaku tersebut merupakan orang yang mengenalinya, meski ia sendiri tak tahu siapa. Sebab, selama seminggu sebelum kejadian, dirinya sudah merasa dibuntuti sepulang sekolah.
"Aku yakin pasti dia kenal aku. Soalnya, dia tau kapan aku pulang sekolah, sekolah di mana. Udah diintai juga, diintai satu minggu. Dia udah sering ikutin," katanya.
Bahkan, pada hari sebelumnya, sepeda motor salah seorang temannya dipepet oleh dua orang yang ia curigai sama dengan penyiramnya.
"Pas hari Rabu sebelum kejadian, dia mepet-mepet motor temen aku, biar aku jatuh. Cuma, aku sama temen enggak jatuh. Terus, dia ngebut putar balik lagi. Pas aku berenti di depan rumah, dia juga berhenti. Terus, bilang, 'Kan udah minta maaf'," tuturnya.
"Aku mikir, paling orang iseng. Yang bawa motor matanya agak item. Yang dibonceng tutupin muka full face. Aku enggak ngerti dia minta maaf untuk apa," katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa berawal ketika Fabioli bersama seorang temannya, Adit (17), naik sepeda motor di sekitar kawasan Petamburan, Jakarta Barat. Ketika itu, kedua pelajar SMA Barunawati itu baru saja meninggalkan sekolah yang terletak tak jauh dari Rumah Sakit (RS) Pelni, Jakarta Barat, pada 28 Januari 2015, pukul 15.30 WIB.
Dari belakang, kedua pelajar tersebut diikuti oleh dua pria bersepeda motor Honda Vario merah. Tak berapa lama, kedua pelaku memepet sepeda motor korban. Pria yang membonceng kemudian menyiram air keras di depan kantor Kelurahan Slipi, Jakarta Barat.
"Air kerasnya ditempatkan di botol kecil bekas minuman penambah stamina yang dibungkus plastik. Saya kesakitan dan memeluk Adit," kisah Fabioli.
Ia tak bisa mengenali kedua pelaku karena mengenakan helm dan masker abu abu. Ia lalu dibawa warga ke RS Pelni dan dirawat di sana.
"Gendang telinga saya berlubang karena siraman air keras. Separuh wajah saya rusak. Demikian pula tangan, pundak, dan paha saya" tuturnya.
Beruntung, berkat operasi plastik dan perawatan intensif selama dua minggu di rumah sakit tersebut, wajah Fabioli bisa kembali utuh seperti tampak Selasa siang itu.
"Yang belum pulih sampai sekarang pendengaran telinga kanan saya," terangnya sambil menunjukkan bekas luka lebar di pundaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.