"Harapan saya terhadap wisata Indonesia, salah satunya Pulau Maratua, bisa jadi tuan rumah. Itu yang paling penting," ujarnya di Pulau Maratua, sesudah mengisi Maratua Jazz & Dive Fiesta 2015, Sabtu lalu (12/9/2015), dalam formasi band Syaharani and Queenfireworks.
Menurut Syaharani, yang dibutuhkan untuk membangun pariwisata di Pulau Maratua adalah peran Pemerintah Daerah Kabupaten Berau. Ia juga tak memasalahkan jika ada penanam modal asing yang membangun infrastruktur demi kemajuan pariwisata di pulau tersebut.
"Jadi, mau pembangunannya dari negara mana aja, mau Rusia, Singapura, Malaysia, atau yang lain, enggak masalah. Semua tergantung pemda yang mengelolanya," ujarnya lagi.
Menurut Syaharani pula, jika hal-hal itu bisa dilaksanakan, para warga yang tinggal di sana akan menuai dampak positif, baik mengenai ekonomi maupun pendidikan.
Sementara itu, vokalis Idang Rasjidi Syndicate, Tata, mengkritik para warga Pulau Maratua yang belum menghargai lingkungannya. Ia heran, karena alam di pulau tersebut haruslah dijaga.
"Soal lingkungan, lebih bagus lagi warga di sini bisa sustainable. Kalau mereka bisa angkut sampahnya sendiri, mereka enggak mau buang apa pun di pasir (pantai), dalam jangka panjang akan bagus buat pulau," tekannya.
"Karena, waktu saya snorkling, ada anak yang minum dari gelas plastik, mereka main buang-buang aja di pantai. Mungkin kalau seperti itu, umur (Pulau Maratua) enggak akan panjang," sambungnya.
"Mungkin, bisa melakukan workshop lingkungan," ucapnya.
"Karena kami lihat langsung, mereka buang sampah ke laut," sahut Donny Suhendra, gitaris Syaharani and Queenfireworks, mendukung pernyataan Tata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.