"Nay punya trauma masa lalu. Banyak emosi yang bermain. Jadi buat perankan Nay, saya inget-inget bank emosi saya saja. Menggali kenangan masa lalu," kata Ine.
Namun, menggali emosi cukup berat bagi Ine, karena dalam film berdurasi sekitar 80 menit itu dirinya harus bermonolog. Artinya, fokus penonton hanya akan tertuju pada ekspresi dan perubahan-perubahan emosi Nayla sejak awal sampai akhir film.
"Sulit ya awalnya. Nay ini karakternya enggak biasa. Dia multi kompleks jiwa, dia punya disorder psikologi yang berat. Dia bisa tiba-tiba nangis dan tiba-tiba ketawa. Itu yang saya ulik harus sesuai. Saya inginnya mengalir saja dan bisa memberikan yang terbaik untuk penonton," kata Ine.
"Observasi perannya, saya menghindari nonton film. Menghindari nonton cara pemain lain berperan. Sama diskusi dan ngobrol dengan Djenar karena karakternya Nay ini lebih ke Djenar sih," tambahnya.
Film Nay yang disutradarai oleh Djenar Maesa Ayu ini menampilkan artis peran senior Niniek L Kariem, Paul Agusta, Cinta Ramlan, Farushad Latjuba dan sutradara Joko Anwar. Namun mereka hadir hanya dalam bentuk suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.