SINGAPURA, KOMPAS - Anda penggemar serial televisi ”Game of Thrones”? Drama fantasi yang ditayangkan di stasiun televisi Amerika Serikat, HBO, ini menyita perhatian banyak orang karena menyuguhkan konflik perebutan kekuasaan yang rumit, penuh intrik, dan imajinatif.
Dengan bantuan peranti Oculus Rift, kini penggemar juga dapat mencicipi imajinasi itu bak dalam dunia nyata.
Setidaknya demikian tawaran dalam Pameran ”The Game of Thrones Experience: Worlds of Westeros” yang digelar di IONS Orchard, Singapura, 2-7 April lalu.
Di ujung ruang pameran di pusat perbelanjaan itu ada lima kamar kecil berjeruji—mirip elevator kuna—yang disebut Ascend the Wall Virtual Reality Experience. Dengan dipandu para petugas berseragam kaus putih, pengunjung dapat menjajal wahana itu.
Bersama sejumlah wartawan dari negara-negara Asia, saya juga ikut antre. Begitu dapat giliran, saya diajak masuk dalam ruangan dan mengenakan layar yang diikatkan ke kepala serta menyematkan pelantang suara di kedua kuping.
Petugas memastikan bahwa saya tak pobia terhadap ketinggian, lantas menghidupkan mesin dan menutup pintu.
Lalu apa yang terjadi? Angin bertiup kencang, menerpa baju dan rambut. Dingin. Tiba-tiba elevator itu naik tinggi, dan dari balik kaca saya seperti melihat pegunungan salju putih. Suara empasan butiran salju berdecit, beberapa menerpa saya.
Saya keluar ruang elevator dan berjalan menyusuri lorong panjang yang berujung pada semacam anjungan terbuka. Di depan, ada jurang yang curam. Jauh di sana terlihat gunung salju besar.
Mendadak, dari balik gunung itu berlontaran gumpalan-gumpalan api. Satu gumpalan api melejit kencang dan menghantam saya. Saya kaget dan seakan jatuh melayang ke jurang.
Meski hanya virtual, pengalaman itu terasa sungguhan. Ngeri jatuh di jurang, kedua tangan saya berpegangan erat pada jeruji ruangan. Menengok ke ruangan lain, beberapa wartawan bahkan sampai jatuh terduduk atau berteriak-teriak panik.
Pengalaman itu terasa nyata karena disajikan dalam dimensi yang lengkap: suara, visual, bentuk elevator kuno, ditambah suhu dingin dan embusan angin beneran.
Bagi para penggemar serial televisi itu, semua itu bakal terasa lebih menyentuh karena mengingatkan pada elevator Castle Black di negeri Westeros atau pada kisah Jon Snow yang memanjat dinding es.
Tak jauh dari situ, di tengah ruang pameran, ada singgasana dari abad pertengahan, lengkap dengan replika kursi besi.
Kursi itu menjadi simbol kekuasaan yang selama ini diperebutkan para keluarga besar dalam film Game of Thrones. Pengunjung boleh duduk di kursi itu, bahkan berswafoto. Ada juga tawaran untuk berpose bersama naga api secara virtual.