Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyandang Tunarungu, Anak Ketiga Dewi Yull Berperan Jadi Orang Berpendengaran Normal

Kompas.com - 03/05/2016, 10:36 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Surya Sahetapy, anak ketiga Ray Sahetapy dan Dewi Yull, yang sudah bercerai, berperan sebagai orang berpendengaran normal dalam film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara, sedangkan ia menyandang tunarungu.

Berperan sebagai adik Aisyah, yang dimainkan oleh Laudya Cynthia Bella, Surya harus berakting sebagai orang yang bisa mendengar dengan normal. Ia menganggap hal itu sebagai tantangan.

"Perannya sebagai orang mendengar. Itu sebuah tantangan buat saya," kata Surya dalam gala premiere film tersebut CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016) malam.

Ia merasa kesulitan juga berakting dalam film itu, karena gestur orang yang bisa mendengar dengan normal berbeda dengan gestur penyandang tunarungu. Karena itu, ia membiasakan diri berlaku sebagaimana orang yang bisa mendegar dengan normal.

"Beradaptasi, ketemu orang baru, otomatis saya harus mempelajari bahasa bibir dan memahami," terangnya.

Dewi, yang juga aktris selain penyanyi, menambahkan bahwa dalam film tersebut suara Surya diisi oleh orang lain dan itu merupakan hal baru bagi Surya. Sebelumnya, Surya pernah main film dengan peran penyandang tunarungu.

"Sekarang dia jadi orang mendengar. Surya mengatakan bahwa orang yang mendengar saja suka pura-pura tuli, berakting sebagai orang tuli, 'Kenapa saya sebagai orang tuli tidak berperan sebagai orang yang mendengar, supaya tidak ada diskriminasi, kesempatannya sama'," cerita Dewi.

"Senang, karena ada kesempatan menunjukkan ke teman-teman kaum tuli bahwa saya tidak bisa mendengar tapi bukan berarti saya tidak bisa apa-apa. Semua bisa selama diberi kesempatan. Bisa komunikasi sama orangtua, bisa main film, bergaul dengan orang-orang mendengar," kata Surya lagi.

Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara berkisah tentang Aisyah, seorang perempuan asal Jawa Barat yang menjadi guru di Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur.

Di Atambua, ia harus mengajar anak-anak setempat sambil tetap menjalankan ibadah puasa di tengah lingkungan non-muslim dan suhu panas yang mencapai 40 derajat celcius.

Film tersebut dijadwalkan akan diputar di gedung-gedung bioskop Tanah Air mulai 19 Mei 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau