JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran dan produser Lukman Sardi mengatakan bahwa Indonesia belum memiliki bioskop yang khusus memutar film-film seni dan independen (indie).
"Di Amerika dan Eropa ada bioskop-bioskop yang khusus film-film independen, film-film art. Di sini tuh enggak ada di Indonesia," ucapnya dalam konferensi pers peluncuran aplikasi video on-demand Catchplay di XXI Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).
Padahal, film-film sejenis itu memiliki peminatnya sendiri.
"Nah untuk penggemar film-film seperti ini, tentu akan kesulitan mereka untuk menonton film-film seperti itu," ujar pemain film Sang Pemimpi itu.
Meski ada jaringan bioskop yang membuat festival film indie atau pemutaran untuk komunitas tertentu, menurut Lukman, film-film jenis itu tetap perlu memiliki tempat pemutaran khusus.
"Filmmaker mikir, 'Gue mau buat film art nih, film independen yang sifatnya segmented, tapi mau tayang di mana?" kata Lukman.
Karena itu, lanjut Lukman, dengan hadirnya layanan video on-demand alias rental video digital, penikmat film seni dan independen dapat leluasa menonton film-film yang spesifik seperti itu.
"Jadi mereka punya saluran. Termasuk juga filmmaker-nya. Mereka akan semakin berinisiatif untuk membuat film art dan independen," ujar Lukman.
"Akhirnya tidak terputus untuk membuat itu (film indie). Ini sangat bagus untuk industri perfilman Indonesia atau bisa aja terjadi kerja sama yang baik antara filmmaker dengan Catchplay misalnya," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.