Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: AS Mengaku Tak Pernah Beri Senjata Api kepada Gatot Brajamusti

Kompas.com - 07/09/2016, 14:30 WIB
Dian Reinis Kumampung

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dalam pemeriksaan di Gedung Resmob Mapolda Metro Jaya, pada Rabu (7/9/2016), pengusaha dengan nama berinisial AS mengaku bahwa ia tak pernah memberi senjata-senjata api dan amunisi kepada Gatot Brajamusti.

Hal itu disampaikan oleh Kasubid Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, kepada para wartawan di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (7/9/2016).

Pada Rabu, selama tiga jam, hingga pukul 11.30 WIB, AS diperiksa dengan diberi 32 pertanyaan.

"Intinya, Saudara AS masih menyangkal terkait dua pucuk senjata api Block tipe 26 kaliber 9 mm dan Walter PPK kaliber 22 mm tersebut, serta ribuan butir peluru, bukan berasal dari Saudara AS," terang Budi.

Lanjut Budi, polisi akan melanjutkan pendalaman atas bukti-bukti mengenai senjata-senjata api dan amunisi yang didapati dalam penggeledahan rumah Gatot di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Tapi, kami tidak berhenti di situ. Kami akan terus mendalami bukti-bukti yang ada dan keterangan saksi," tuturnya.

"Alasan seseorang bisa saja tidak mengakui dan berkelit atas yang disangkakan. Tapi, polisi tidak berhenti. Keterangan saksi atau tersangka itu tidak mutlak," jelasnya.

Bahkan, sambung Budi, bisa saja polisi menghadapkan AS dengan Gatot. 

"Yang kedua, kami akan lakukan langkah-langkah selanjutnya. Penyidikan jelas runtun, dari mana asal senpi (senjata api) dan peluru-pekuru yang ada, yang dimiliki Saudara GB," tuturnya lagi.

"Tidak menutup kemungkinan untuk lakukan konfrontasi. Tapi, tidak dalam waktu dekat ini, karena kami masih harus memeriksa saksi-saksi yang lain. Jadi, sesuai bukti dan saksi akan kita cari tahu dari mana asal senjata api," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com