JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Dedi Setiadi mengungkap bahwa polisi mengawasi pengambilan gambar adegan tembak menembak dalam film Azrax, yang dibintangi Gatot Brajamusti.
"Itu (adegan) tembak-tembakannya antara polisi dan sindikat perdagangan wanita. (Melibatkan) banyak orang dan itu ada pengawalan polisi. Ada polisi yang mengawasi itu ada," ujar Dedi saat ditemui di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).
Dedi menegaskan yang mengawasi adalah polisi yang sebenarnya, bukan artis yang berperan sebagai polisi.
"Ada yang supervisornya polisi beneran," kata Dedi.
Sutradara film Azrax itu menjelaskan, sebelum proses pengambilan gambar dimulai, pihaknya mengurus perizinan ke kepolisian.
"Ya pastilah, film itu kan dimulai dari izin dulu. Kan kalau mau tembak-tembakan itu kalau enggak ada bisa dilaporin sama warga setempat," paparnya.
Dedi menambahkan, Gatot Brajamusti adalah pemeran utama film Azrax. Ia berperan sebagai penumpas kejahatan.
"Aa Gatot kalau enggak salah dia ikut-ikut juga pegang dia. Adegan dia ingin merebut senjata dari penjahat itu kemudian pakai tembak-tembakkan. Dia tokohnya sebagai orang yang menumpas perdagangan wanita," jelasnya.
Sebagai informasi, Dedi diperiksa terkait kasus kepemilikan senjata api dengan tersangka Gatot Brajamusti.
Senjata api itu ditemukan dalam penggeledahan di rumah Gatot di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Ketika diperiksa, Gatot mengaku senjata api itu merupakan properti untuk filmnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.