Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Bimbim Meredam Slankers yang Radikal

Kompas.com - 02/11/2016, 14:40 WIB
Dian Reinis Kumampung

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Keputusan Bimbim membentuk band The Sidhartas membuat para slankers bertanya-tanya tentang keutuhan Slank.

"Ya mereka nanya sih, kenapa sama Slank? Slank bubar? Tapi pas di kenalin mereka akhirnya tahu," kata Bimbim saat ditemui usai mengisi acara Konser 1.000 Band Pekan Raya Indonesia di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (1/11/2016).

Bimbim menjelaskan hal itu ia lakukan untuk memberi pelajaran bagi para slankers yang dinilainya terlalu radikal.

"Tapi aku memang sengaja sih. Slankers itu terlalu fanatisme yang membuta. Fanatisme yang radikal. Salah satu aku bikin The Sidhartas ini adalah untuk meredam itu," jelasnya.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Bimbim tampil dalam grup band The Sidhartas saat memeriahkan Konser 1.000 Band di Pekan Raya Indonesia (PRI) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (01/11/2016). PRI digelar sejak 20 Oktober hingga 6
Drummer Slank ini berharap para slankers menghargai band atau musisi lain dan penggemarnya mereka.

"Kasih pelajaran bahwa music is music, jangan dianggap bunuh-bunuhan. Selama ini ketemu OI mereka berantem, ketemu apa berantem. Justru dengan ini mereka respect, wawasannya terbuka. Mengerti maksud kita. Meredikalisasi itu sih," ungkapnya.

Ia menilai cara ini berhasil meredam slankers yang kini mulai tertib.

"Mulai kayak banyak hal membaik, enggak berantem, dulu bawa bendera yang suka nutupin orang, sekarang enggak. Mereka mulai learning by doing. Dulu selalu ribut, sekarang yang ribut diusir rame-rame. Di Jogja itu kemarin kejadian ada kelompok yang ribut ya diusir," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com