JAKARTA, KOMPAS.com -- Seperti potongan judulnya, film Prenjak (in The Year of Monkey) membuat tahun 2016 menjadi tahun milik film berdurasi 12 menit itu.
Setelah menjadi karya yang terbaik di kategori Semaine de la Critique di Festival Film Cannes, Perancis, film ini juga menyabet Piala Citra kategori Film Pendek Terbaik di ajang Festival Film Indonesia di Jakarta, Minggu (6/10/2016).
"Wah, ya senang sekali rasanya. Awalnya (aku) berpikir enggak mungkin menang," kata sutradara film itu, Wregas Bhanuteja (24), di Jakarta, Senin.
Kegembiraan Wregas menjadi berlipat karena setelah diapresiasi di ajang internasional, kini ia juga mendapat penghargaan di negeri sendiri.
"Kadar kesenangan kali ini rasanya lebih hangat. Waktu menang di Cannes, rasanya adalah euforia, semangat banget. Sekarang ini lebih mengharukan," lanjut lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.
Wregas mendedikasikan piala itu untuk teman-temannya di Studio Batu, studio lintas seni yang menggarap film tersebut.
Secara khusus, ia juga berterima kasih kepada adiknya, Bhaskara Wikanendra, sebagai teman sesama perantau di Jakarta. Sang adik adalah mitra diskusi ide setiap karyanya.
Film Prenjak juga bakal disertakan dalam Festival Film Singapura awal Desember mendatang.
Sayangnya, Wregas tak bisa menghadiri acara malam penganugerahannya itu karena harus terbang ke Paris, Perancis.
"Di Paris aku ikut laboratorium pengembangan cerita film panjangku. Ini bagian dari acara Cannes tempo hari. Nanti ada pendampingan penyutradaraan dan penulisan skenario. Aku bawa sinopsis film panjangku," katanya.
Selamat! (HEI)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 November 2016, di halaman 32 dengan judul "Piala yang Hangat".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.