JAKARTA, KOMPAS.com -- Musisi Didiek SSS (52) sedang terkagum-kagum pada anak semata wayangnya, Calista. Meski baru berusia 10 tahun, Calista sudah bisa diajak berduet memainkan musik.
"Saya sedang menyeimbangkan hidup. Hidup haruslah terus berbagi. Tidak bisa kita hanya mengandalkan profesionalitas sebagai artis, bermain dari panggung satu ke panggung lain," kata pemain saksofon kelahiran Solo, 21 Juni 1964, itu, Rabu (9/2/2017), di Jakarta.
Adik musisi jazz Embong Rahardjo (alm) itu selama ini tidak menyadari bahwa kemampuannya bermain musik menurun pada putrinya, buah perkawinannya dengan Claudine Cherry.
Didiek menyebut faktor keturunan memang tidak bisa dimungkiri.
Itu semua ia yakini sebagai anugerah Tuhan yang tidak datang dengan sendirinya. Pasalnya, kata Didiek, sewaktu usia anaknya memasuki tiga tahun, diajak menyanyikan lagu sederhana, "Balonku", saja tidak mau.
Tiba-tiba saja, saat berusia lima tahun, sepulang dari sekolah, Didiek diminta mengetukkan gelas dengan sendok dan Calista mendengarkan suaranya.
"Luar biasa, sungguh saya kagum. Anakku bisa langsung menyebut nada dari suara ketukan gelas itu dengan tepat," ujar Didiek. (OSA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Februari 2017, di halaman 32 dengan judul "Keseimbangan Hidup".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.