JAKARTA, KOMPAS.com - Band Nidji merilis album kelima. Peluncuran album itu ditandai dengan sebuah showcase di Ice Palace Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).
"Akhirnya keluar juga album kelima Nidji yang berjudul Love, Fake & Friendship," ujar gitaris Ramadhista Akbar.
Pada acara tersebut Giring dan kawan-kawan membawakan dua lagu dari album tersebut. Mereka kemudian bercerita seputar proses produksi album kelima yang memakan waktu lima tahun.
Giring mengungkapkan lamanya pembuatan album itu disebabkan kesibukan Nidji dalam menggarap berbagai proyek lain. Belum lagi, kata dia, kesibukan para personel dalam mengerjakan proyek pribadi.
"Kenapa album lama? Kami memang sibuk garap proyek lain, masing-masing juga ada. Kalau enggak dicubitin sama Bu Acin mungkin enggak jadi-jadi," kata Giring mewakili rekan-rekanya.
Acin adalah sapaan akrab Indrawati Wijaja. Ia adalah produser Eksekutif Musica, label musik tempat bernaung band yang sudah berdiri 15 tahun lalu.
Dari segi musikalitas, Nidji tetap sesuai dengan jati dirinya, yakni mengusung musik pop dengan paduan elektronik musik. Namun, ada warna berbeda di album kelima ini.
Lagu-lagu Nidji sebagian ditulis oleh nama-nama lain. Mereka adalah Tulus, Pongky Barata, Petra Sihombing, dan Rian Ekky Pradipta.
Mereka memberikan warna tersendiri terhadap lirik dan aransemen musik yang diramu Nidji.
"Kenapa libatan musisi banyak? Karena pengin kolaborasi sama songwriter," ujar Rama.
Ada 12 lagu yang disuguhkan di dalam album itu. Lagu-lagu itu adalah "Bila Bersamamu", "Hancur Aku", "Terlahir Beda", "Gantungin Aku", "Musnah", "Jalani Hidup dengan Cinta", "Terserah", "Sabar", "Energi Cinta", "Cinta yang Hilang", "Trying to Find You", dan "Hara Tanah".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.