JAKARTA, KOMPAS.com - Grup band Slank menyarankan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak lagi membuka identitas penyidik mereka.
Hal ini dipicu keprihatinan para personel Slank atas penyerangan air keras terhadap salah seorang penyidik KPK, Novel Baswedan, beberapa waktu lalu.
"Next time mungkin enggak usah diekspos, tim penyidik tuh di belakang layar aja full," kata vokalis Slank, Kaka, usai acara Ngobrol Santai Antikorupsi di Gang Potlot III, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam.
Pemain drum Bimbim menimpali bahwa Slank mengapresiasi tindakan KPK selama ini yang menutupi wajah para penyidiknya.
"Sebenarnya kan udah bagus ya kalau ketemu wartawan, (muka penyidik) ditutup. Jadi sebenarnya enggak perlu tahu siapa penyidik KPK. Cukup pimpinannya aja, semua undercover kayak intel gitu," kata Bimbim.
Slank juga menyadari ada beberapa penyidik KPK yang wajah dan identitasnya sudah diketahui publik. Untuk itu, menurut Bimbim, perlu ada perlindungan khusus bagi mereka.
"Iyalah harus ada (perlindungan), dia kan udah kayak menteri. Punya spesial perlindungan dari polisi. Apalagi petugas KPK yang ketahuan musuhnya banyak," ujar Bimbim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.