Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Tak Terduga Saat Mediasi Atalarik Syah-Tsania Marwa

Kompas.com - 20/04/2017, 07:10 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat tertunda dua pekan, sidang cerai pasangan artis peran Atalarik Syah dan Tsania Marwa kembali digelar di Pengadilan Agama Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/4/2017).

Tsania diketahui mendaftarkan gugatan cerai terhadap Atalarik ke PA Cibinong pada 14 Maret 2017, tetapi tak menyebutkan secara gamblang penyebab prahara rumah tangganya.

Sidang perdana mereka berlangsung pada Selasa (4/4/2017) lalu. Namun tertunda karena Atalarik harus berangkat umrah.

Namun Selasa kemarin Atalarik akhirnya datang dan mediasi pun bisa dilakukan.

Pantauan Kompas.com, banyak hal tak terduga yang terjadi saat sidang lanjutan kemarin. Berikut rangkumannya:

1. Pengawalan ketat

Tampak pemandangan yang tak bisa di Pengadilan Agama Cibinong, Selasa kemarin. Ada 14 petugas keamanan berseragam hitam berjaga tersebar di halaman gedung pengadilan.

Baru sekitar pukul 10.15 WIB, orang-orang baru menyadari bahwa pengawalan itu untuk Atalarik Syah yang menghadiri mediasi perceraiannya dengan Tsania.

[Baca juga: Hadiri Sidang Cerai, Atalarik Syah Dikawal 14 Orang]

Ketika berada di lobi utama, ayah dua anak itu berusaha menghindari awak media yang sudah berkerumun di depan ruang sidang 1 dengan memilih jalan memutar.

Namun akhirnya, Atalarik mau tak mau harus menembus kerumunan awak media untuk bisa masuk ke ruang sidang. Di dalam, Tsania, sudah duduk depan majelis hakim bersama tim kuasa hukum dan ibundanya.

2. Pembicaraan rahasia

Sekira setengah jam Tsania dan Atalarik menjalani proses mediasi, tiba-tiba kuasa hukum masing-masing diminta meninggalkan ruang mediasi oleh hakim selaku mediator untuk sementara.

Kepada awak media, kuasa hukum Atalarik, Junaidi, menjelaskan hal tersebut merupakan permintaan dari Atalarik dan Tsania.

[Baca juga: Ada Hal Rahasia yang Diungkap Atalarik-Tsania di Ruang Mediasi]

Alasannya bahwa ada hal tertentuk yang ingin mereka sampaikan secara tertutup dengan mediator, tanpa pendampingan kuasa hukum.

"Ada cerita yang mereka malu didengar oleh kuasa hukum. Mereka menceritakan ini inginnya hanya kepada mediator saja," tutur Junaidi.

3. Mediasi gagal

Mediasi Tsania dan Atalarik berlangsung sekitar 1,5 jam. Menurut Tsania, mereka tidak menemukan titik temu. Tsania tetap ingin berpisah dari Atalarik. Sebaliknya Atalarik ingin mempertahankan pernikahan.

"Tapi saya tekankan saya tetap pada keputuan saya untuk melanjutkan gugatan cerai saya kepada Atalarik dan saya meminta hak asuh anak saya," kata Tsania kepada awak media.

[Baca juga: Mediasi Tsania Marwa-Atalarik Syah Tak Capai Titik Temu]

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada pak mediator dan PA Cibinong, tapi ini pure keputusan hati saya, tidak. Saya tetap mau bercerai," ujar Tsania.

Sedangkan, Atalarik tetap mau mempertahankan biduk rumah tangga mereka yang sudah terjalin selama lima tahun.

"Tergugat merasa masih mau menyambung hubungan pernikahan," ujar Tsania.

"(Mediasi) enggak gagal. Masih berlangsung mediasi sampai 23 Mei 2017. Sudah ya," ujar Junaidi, kuasa hukum Atalarik, yang menolak mediasi tersebut dikatakan menemui jalan buntu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau