JAKARTA, KOMPAS.com -- Album kedua Tohpati Bertiga, Faces, menyuguhkan musikalitas para personelnya yang kian matang, tidak lagi meletup-letup sebagaimana di album perdana mereka, Riot.
Jangkauan musik yang mereka sajikan pun lebih lebar dengan garapan musik yang tersimak lebih rapi. Enak dinikmati.
Album Faces, yang berisi delapan lagu, itu diperkenalkan pertama kali kepada publik di ajang Java Jazz Festival, 3 Maret 2017.
Baca juga: Tohpati Bertiga Akan Perkenalkan Album Baru di Java Jazz Festival 2017
Para personelnya, Tohpati (gitar), Indro Hardjodikoro (basis), dan Adityo Wibowo (drumer), menunggu hingga nyaris enam tahun dari album pertama mereka untuk melahirkan Faces.
Rentang yang panjang itu justru memberikan waktu yang cukup untuk ketiganya mempersiapkan Faces dengan lebih matang. Ketiga personel benar-benar melakoni proses kreatif yang dibutuhkan bagi sebuah album.
"Untuk setiap lagu, kami latihan dulu. Kalau groove-nya kira-kira sudah oke, baru direkam. Beda sama album pertama dulu, direkam live (langsung), apa adanya banget tanpa proses dubbing (sulih suara)," ujar Tohpati, awal Mei lalu, di Jakarta.
Baca juga: Faces, Pesan Damai dari Tohpati Bertiga
Semua lagu di album Faces diciptakan Tohpati dengan proses kreatif album yang memakan waktu selama dua minggu dan proses rekaman selama tiga hari.
Komposisi "Faces", yang berada di urutan kedua, dipilih menjadi judul album. Lagu ini merupakan respons Tohpati terhadap situasi karut-marut saat ini.
"'Faces', banyak muka, banyak orang dengan pendapat yang beda-beda," ungkapnya.
Secara kebetulan, judul album juga menyiratkan berbagai "wajah" komposisi musik yang disajikan di dalam album itu.
Banyak komposisi yang mengejutkan, tetapi secara keseluruhan saling bertautan menjadi sebuah album yang bernas.
"Faces", yang di bagian awal dibuka dengan intro yang mengentak dari kombinasi gitar, drum dan bas, misalnya, terasa sangat mencuri perhatian.
Komposisi lagunya seperti sarat kejutan, menyuguhkan kekayaan teknik permainan gitar Tohpati dengan nuansa rock di bar-bar tertentu.
Musiknya tersimak amat catchy, mudah nyantol di telinga. Pantas jika "Faces" dipilih menjadi judul album.
Komposisi yang disajikan memang tidak sederhana, tetapi tidak juga rumit untuk dinikmati. Jam terbang Tohpati didukung Indro dan Bowie, yang juga bukan nama-nama baru di panggung musik, terlihat dalam komposisi-komposisi yang mereka mainkan.