Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tony Q Khawatir Perjuangan Musisi Ditumpangi Kepentingan Politik

Kompas.com - 20/06/2017, 22:25 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Tony Q menunjukkan sikap ragu terhadap Rancangan Undang Undang (RUU) Permusikan. Ia menyimpan kekhawatiran bahwa perjuangan para pelaku industri musik Tanah Air justru ditumpangi oleh kepentingan satu pihak.

"Saya bukannya pesimistis, saya bukannya apa. Tapi kenyataannya masih seperti itu," ujar Tony Q dalam wawancara di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017) malam.

"Kalau sekarang orang berkoar-koar tentang RUU, jangan-jangan ini masalah politik. Jangan-jangan di balik ini, yang gembar gembor, di baliknya ada partai politik," tambahnya.

Pelopor musik reggae di Indonesia ini tak menjelaskan secara detail mengapa sampai ia memiliki keprihatinan semacam itu. Tony Q cuma mengatakan bahwa itu adalah pilihannya untuk selalu berada di posisi netral atau kritis.

Menurut dia, sikap kritis dan membiasakan diri melihat dari sudut pandang lain itu penting sebagai pengingat.

[Baca: RUU Permusikan Gencar Diperjuangkan, Tony Q Malah Tak Tertarik]

"Terus terang posisi saya netral. Saya berapa kali diajak kampanye apa, saya tolak. Artinya gini, bahwa saya tetap harus netral dan mengkritisi situasi supaya benar-benar balance. Bahwa ada musisi yang memang perlu juga mengingatkan," kata Tony Q.

Ia mengaku lebih senang berjuang untuk musik Indonesia dengan caranya sendiri.

"Saya berjuang aja. Saya lebih senang berjuang, saya punya teman, apa yang kira-kira saya bisa berbuat apa untuk masyarakat, gitu aja," ujarnya.

Sebelumnya, puluhan musisi Tanah Air yang tergabung dalam Kami Musik Indonesia (KMI) melakukan audiensi RUU Permusikan ke Komisi X dan Baleg di gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017).

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah insan musik lintas generasi, antara lain Glenn Fredly, Igor "Saykoji", Yura Yunita, Young Lex, Dewa Budjana, Tompi, Ashanty, Ian Antono, Dony Fattah, hingga Bob Tutupoli.

Anang Hermansyah, musisi sekaligus anggota Komisi X yang membidangi kesenian, mengaku berhasil mengumpulkan puluhan tanda tangan dari anggota Badan Legislasi (Baleg) sebagai dukungan.

Jika ia bisa mendapatkan tanda tangan dari hampir seluruh anggota Komisi X dan Baleg, maka Anang berharap panitia kerja (panja) untuk RUU Permusikan bisa segera terbentuk.

"Memang teman-teman kemarin menyarankan ini dijadikan Panja. Aku tinggal menunggu giliran nanti, ya mungkin bisa terjadi. Aku mungkin bisa segera bertemu pimpinan karena Komisi X di bawahnya Fachri Hamzah dan Baleg di bawahnya Fadli Zon," ucap Anang dalam wawancara di ruang kerjanya di komplek DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017).

Sejauh ini, lanjutnya, para pimpinan DPR RI sudah menyatakan dukungannya terhadap RUU Permusikan agar bisa segera menjadi undang-undang.

"Aku udah dua kali bertemu (dua pimpinan DPR RI). Alhamdulillah dua-duanya sangat mendukung ini bisa goal. Itu hal menggembirakan juga," ucap Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau