Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebakan Benar, Corbuzier Minta Roy Suryo Tutup Mulut

Kompas.com - 06/06/2008, 21:27 WIB

Sementara kunci kotak diserahkan kepada notaris, yang akan digunakan untuk membuka kotak itu pada 30 Juni setelah berakhirnya Pila Eropa 2008 mendatang. Deddy menjamin apabila segel rusak, maka tebakannya tidak sah.

Ketika ditanya apakah Roy Suryo yang juga dosen pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta itu menjadi bagian dari pertunjukan ini, Deddy mengatakan tidak. Namun Deddy mengaku senang apabila Roy menjadi bagian dari pertunjukan ini. "Tapi sebaiknya nggak usah ikut campur dengan yang apa saya kerjakan," pintanya.

Pada kesempatan itu Deddy sempat mengemukakan kejadian yang terjadi tahun 2003. Saat itu, katanya, dirinya merasa resah ketika Roy menggelar jumpa pers dan memberikan analisisnya berkait aksinya menebak berita utama Kompas saat itu.  

Sebab, katanya, penilaian Roy Suryo tentang teknik-teknik yang digunakan Deddy dalam melakukan aksi tersebut banyak yang salah. "Itulah kenapa saya bilang tak ada korelasi antara Telematika dan Mentalis. Apa yang saya lakukan adalah bagian dari dunia enterteinmen. Motivasinya bagian dari hiburan. Ini enterteinmen," tegasnya.

Namun Deddy mengatakan pula bahwa hak Roy Suryo untuk memberikan opini, termasuk memprediksi apa yang dilakukannya. "Tapi tak perlu menyampaikan hal itu kepada media dengan mengelar jumpa pers seperti yang terjadi tahun 2003," katanya.

Bagi Deddy, seorang mentalis itu sama halnya dengan penyanyi ataupun pemain film. Penyanyi, katanya, berkarya lewat album, aktor atau aktris lewat akting atas peran yang dibawakan dalam film. "Nah ini karya saya sebagai mentalis, yang tak memungkiri bahwa apa yang dilakukan sebagai bentuk sensasi".

Akhirnya Deddy Corbuzier menyampaikan hal lain yang tak kalah penting. Langkah-langkah yang dilakukannya, tegasnya, merupakan bagian dari upaya untuk membangun citra mentalis dan ilusionis sama halnya dengan profesi lain, terutama d dunia hiburan. "Hanya pesulap yang mengiklankan dirinya di batang-batang pohon. Saya ingin menghilangkan citra semacam itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com