Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JiFFest, Bangkit Bersama Hollywood

Kompas.com - 07/12/2008, 05:34 WIB

Dalam buku katalog resmi JiFFest 2008, di bawah uraian tentang film ini tercantum catatan tambahan bahwa Burn After Reading akan diputar secara komersial hanya di jaringan bioskop 21 setelah JiFFest berakhir.

Bagaimanapun, salah satu petinggi kelompok usaha 21, Harris Lasmana, hingga saat ini masih duduk dalam Dewan Penasihat Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia (YMMFI) sebagai penyelenggara JiFFest.

Kekhawatiran ini sebenarnya sudah muncul sejak lama. Saat JiFFest ke-8 tahun 2006, film pembukanya, Babel (produksi Paramount Pictures dari Hollywood, 2006), bahkan sudah diputar sebagai film tengah malam di bioskop-bioskop umum sebelum JiFFest berakhir. Beberapa film JiFFest waktu itu juga akan dan sudah pernah diputar di jaringan bioskop 21 (Kompas, 17/12/2006).

Direktur JiFFest 2008 Lalu Roisamri mengatakan, sebetulnya hal lumrah suatu festival digunakan sebagai ajang promosi film.

Sementara itu, sutradara Garin Nugroho mengatakan, dipilihnya film Hollywood sebagai film pembuka dan penutup JiFFest adalah hal yang sama juga terjadi di festival film terkemuka semacam Cannes di Perancis. Misalnya, The Da Vinci Code diputar dalam pembukaan Festival Film Cannes 2006.

Memperluas

Ketua Pengurus Harian YMMFI Ditta Amahorseya mengakui, pemasangan dua film Hollywood sebagai film pembuka dan penutup JiFFest tahun ini disengaja sebagai bagian dari usaha memperluas kalangan penikmat JiFFest.

”Film pembuka dan penutup dipilih yang lebih dekat ke pasar umum. Ini adalah usaha up-grade agar JiFFest ditonton semua orang sehingga ada pilihan untuk orang-orang yang baru menjadi penikmat film,” papar Ditta yang juga Wakil Presiden Senior Citibank Indonesia.

Lalu Roisamri mengatakan, ada beberapa alasan mengapa tidak ada film Indonesia yang dipilih sebagai film pembuka atau penutup. Salah satunya adalah kendala teknis, seperti perkiraan belum selesainya editing film Pertaruhan hingga hari pembukaan dan terlambatnya film Drupadi datang dari proses pascaproduksi di Bangkok, Thailand, akibat aksi penutupan bandara.

”Selain itu, kriteria film pembuka dan penutup ini memang tidak cuma dari sisi artistik. Kami memilih film yang bisa diakses semua orang untuk mengubah citra JiFFest hanya memutar film-film yang membuat kening berkerut?” tutur Lalu, sambil menambahkan, tahun ini hanya ada kurang dari 10 film asal AS dari total 138 film yang diputar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com