Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan BPK Tidak Lengkap?

Kompas.com - 25/11/2009, 09:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pemeriksa Keuangan tidak menyampaikan secara lengkap kepada publik sebagian besar keterangan yang disampaikan Departemen Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan sehingga informasi yang diungkapkan dalam laporan hasil audit penyelamatan Bank Century tidak lengkap. Atas dasar itu, pemerintah menyatakan kembali bahwa penyelamatan Bank Century didasarkan atas pertimbangan ekonomi yang tengah berada di bawah tekanan krisis keuangan global sekitar November 2008.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Rudjito di Jakarta, Selasa (25/11). Pernyataan ini menanggapi laporan hasil audit BPK tentang penyelamatan Bank Century kepada media massa.

Menurut Sri Mulyani, keputusan dirinya sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Gubernur BI saat itu, Boediono, untuk menyelamatkan Bank Century semata-mata berdasarkan fokus pada penyelamatan perbankan nasional dan sistem keuangan nasional, bukan karena hanya ingin menyelamatkan Bank Century. Itu disebabkan jika Bank Century tidak diselamatkan, ada 23 bank dengan kondisi setara Bank Century dan bahkan lebih kecil akan terkena imbasnya.

”Tidak ada konflik kepentingan atau kepentingan pribadi dalam kebijakan ini. Sebuah kebijakan pasti akan didasari oleh judgement (penilaian). Namun, judgement itu tidak harus berkonotasi negatif,” ungkapnya.

Sri Mulyani menyebutkan beberapa indikator yang dijadikan acuan oleh KSSK, antara lain tekanan kuat dari pasar keuangan akibat jatuhnya lembaga keuangan internasional seperti Lehman Brothers dan AIG.

Wakil Presiden Boediono, yang menjadi Gubernur BI saat itu, menyatakan, banyak hal yang bisa dijelaskan dengan baik mengenai hasil audit investigasi Bank Century yang telah dilaporkan BPK.

”Banyak yang bisa dijelaskan dengan baik dari laporan tersebut karena keputusan itu disampaikan sesuai dengan kondisi waktu itu. Tolong saya diberi waktu. Seperti yang disampaikan Presiden semalam, kita akan memberi tanggapan seperlunya setelah mempelajari dengan cermat,” ujar Boediono kepada pers di Istana Wapres, Jakarta.

Menurut Boediono, audit investigasi Bank Century ini baru semalam dia terima. ”Jadi, saya akan mempelajari dengan cermat bersama rekan-rekan di jajaran Departemen Keuangan, LPS, dan BI menyangkut semuanya. Ini supaya tanggapan saya benar-benar tepat dan pas,” katanya.

Sementara itu, mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin, mengingatkan, mencuatnya kasus Bank Century sejak pertengahan November 2008 bukan karena faktor krisis global, melainkan karena perampokan oleh pemilik bank itu sendiri, yakni Robert Tantular.

”Tidak masuk akal jika dikatakan faktor krisis global. Nyatanya, saat itu cuma Bank Century yang bermasalah, sementara bank-bank lain pada umumnya tidak,” ujar Kalla.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com