Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Suku Bajo Wakatobi

Kompas.com - 29/06/2010, 03:00 WIB

Alunan syair berirama pelan itu memecah keheningan malam, tetapi mampu menimbulkan suasana tenteram. Kabanti sering dilantunkan kaum ibu agar anak-anak mereka bisa tertidur segera.

Jarang belajar

Tidak dinyalakan lampu penerangan pada malam hari di satu sisi memang membuat anak-anak cepat terlelap tidur. Namun, di sisi lain, mereka menjadi jarang belajar.

Seperti diceritakan Teni (33), salah satu penghuni rumah tancap. Ia mengatakan, anak laki-lakinya yang sedang duduk di bangku kelas I SD biasanya langsung tidur pada malam hari, tak ada istilah belajar malam.

Menurut Kepala Desa Mola Selatan Mustamin, ketidakpedulian masyarakat Bajo terhadap pendidikan merupakan masalah serius. ”Banyak orangtua yang bahkan tidak pernah menyuruh anaknya bersekolah. Bagaimana bisa mengatur suku ini dengan mudah kalau semua tidak berpendidikan,” keluhnya.

Suku Bajo dari Pulau Kaledupa, Wakatobi, ini, kata Mustamin, mulai menempati Kampung Mola akhir tahun 1950-an saat terjadi pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). ”Saat itu semua warga Bajo mendirikan rumah tancap di sini,” ujarnya.

Dalam tradisi Bajo, setiap rumah tancap dibangun di atas tumpukan batu karang, terutama di bagian sisi depan dan kiri rumah. Selain sebagai fondasi rumah, tumpukan batu karang itu berfungsi untuk menyimpan benda berharga. Semakin kaya si pemilik rumah, semakin banyak batu karang yang ditumpuk.

Mulai tahun 1970-an, seluruh bagian bawah rumah tancap warga Bajo Mola mulai tertutupi batu karang. Tanpa disadari, mereka telah ”mereklamasi” laut dengan batu karang.

”Seluruh Kampung Mola ini tidak berdiri di atas tanah, tetapi batu karang. Dulu tanah ini adalah laut,” kata Mustamin.

Beberapa warga Bajo Mola yang berdagang kopra ke Banyuwangi pulang membawa ilmu membuat rumah dari batu bata. Rumah batu bata pun diminati karena lebih murah dibandingkan dengan rumah tancap dari kayu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com