Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coblos Ulang di Tengah Kejenuhan

Kompas.com - 02/08/2010, 15:20 WIB

Kecenderungan turunnya partisipasi pemilih pada putaran kedua, baik putaran kedua Pilpres 2004 maupun Pilkada Jatim 2009, menjadi sinyal pemilih tidak ingin terlalu "terlibat" dalam proses suksesi politik yang panjang.

Pengamat politik dari FISIP Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi, menilai proses pilkada yang berlarut-larut sampai masuk dalam sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi menjadi salah satu pemicu turunnya antusiasme pemilih pada pencoblosan ulang Pilkada Surabaya. "Pemilih sudah enggan dan jenuh datang ke bilik suara karena berlarut-larutnya proses pilkada," ujar Airlangga.

Airlangga juga melihat selain munculnya kejenuhan terhadap proses pilkada yang panjang, momentum suksesi politik seperti halnya pilkada dan proses-proses politik lainnya belum menjadi satu kesadaran koletif dari warga. "Aktivitas politik belum menjadi aktivitas yang penting bagi warga Kota Surabaya", ujar Angga, sapaan akrab Airlangga, yang juga Koordinator Serikat Dosen Progresif Unair ini.

Kecenderungan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Kota Surabaya menjadi "lampu kuning" bagi kualitas pilkada, meskipun terkadang tidak serta-merta berkorelasi pada kadar legitimasi dari pemerintahan yang dihasilkan nanti. (Yohan Wahyu/Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com