Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miyabi, Gayus, dan Film Nasional

Kompas.com - 03/12/2010, 17:27 WIB

Oleh Adam Rizal

KOMPAS.com — Bintang film-film dewasa, Miyabi, dikabarkan akan mengunjungi Indonesia demi sebuah film nasional yang dibintanginya. Sejumlah kalangan menentang kedatangannya, sedangkan yang lainnya tidak mempermasalahkannya.

Uniknya, sejumlah pihak yang ditemui, Kamis kemarin, menilai pornografi yang melekat ketat pada Miyabi tidak hanya melulu berkaitan dengan soal-soal seksual, tetapi juga pornografi moral dan etika dalam soal hukum, politik, dan ekonomi.

Mereka juga mengkritik segelintir pelaku perfilman nasional yang memakai jalan pintas untuk mencapai popularitas dan keuntungan, dengan mengabaikan pesan-pesan ideal film.

"Saya lebih mengkhawatirkan Gayus (Tambunan) daripada Miyabi," kata Andrey Gromiko (24), mahasiswa Universitas Jember di Jakarta, Kamis (2/12/2010).

Andrey mengatakan, Gayus merusak mental penegak hukum Indonesia dengan iming-iming uang, selain merugikan negara. Sebaliknya, Miyabi, dalam hubungannya dengan film biasa yang dibintanginya di Indonesia, tidak merugikan negara, sambung Andrey.

"Masalah moral biarlah itu tanggung jawab masing-masing," katanya.

Ayu Lestari (19), mahasiswi Institut Kesenian Jakarta, dan Ivan Habibi, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, berpandangan relatif sejalan dengan Andrey.

"Jika Miyabi bermain film dalam batas kewajaran dan kesopanan, ya oke-oke saja," kata Ayu.

Sementara itu, Ivan menilai film bergenre horor yang diperankan Miyabi sama sekali bukan pornografi. "Artis-artis Indonesia malah tampil lebih seksi dari Miyabi yang memerankan film itu dan tidak justru tidak dipermasalahkan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com