Papa bersilekas menghampiri, meraih ponsel Dewi, lantas duduk menjejerinya.
“Wi, kamu nggak boleh bersikap kayak gitu, bagaimanapun juga dia adalah Mama kamu, orang yang telah melahirkanmu…,” hibur Papa, ah, sejatinya ia tengah menghibur dirinya sendiri.
Sebagai seorang imam keluarga, sebenarnya Papa telah menyarankan Dayana untuk tak terjun lagi ke jagat dunia hiburan. Dan seperti janji yang pernah diucap Dayana dulu sebelum dinikahi Papa, ia memang hendak hengkang dari dunia keartisan yang selama ini telah membesarkan namanya. Tapi, ternyata Dayans melupa (atau lebih tepatnya mengingkari) janjinya sendiri. Setelah Yoga, adiknya Dewi berusia dua tahun, Dayana tak kuasa lagi untuk menolak segala tawaran manis untuk kembali terjun ke dunia keartisan. Menyanyi, membintangi sejumlah judul film dan sinetron, menjadi ikon sebuah produk kecantikan dan lain sebagainya.
Hingga pada suatu ketika, ia bertemu dengan Paul, lelaki kaya-raya yang mampu memenuhi segala hajat duniawinya, melebih suaminya sendiri. Terlebih, setelah dirasa penghasilan Papa yang bekerja di sebuah perusahaan ternama tak mampu memenuhi segala kebutuhan hidup Dayana yang serba glamour.
“Pa…, kenapa ini mesti terjadi pada keluarga kita…,” Dewi terus mengisak-tangis di bahu Papa.
“Ssst, sabar Wi. Kita mesti kuat dan terlihat tegar di depan orang-orang, walaupun sejatinya hati kita hancur. Tapi… kamu mesti percaya sama Papa, setiap pengkhianatan pasti ada balasnya, ada karmanya…,” lirih Papa sambil mengelus-elus pundak putrinya dengan kedua mata memerih, tersaput oleh kabut luka.
***
Kebumen, 2010-2011
Sam Edy Yuswanto. Lahir dan tinggal di Purwosari, Puring, Kebumen. Jateng.
Rutinitas kesehariannya membaca-menulis. Cerpen-cerpennya telah dimuat di berbagai media seperti; Seputar Indonesia, Republika, Radar Banyumas, koran Merapi, Minggu Pagi, Pontianak Post, Surabaya Post, tabloid Cempaka, Majalah Potret (Media Perempuan Aceh) Kompas.Com, Kedaulatan Rakyat (Cerpen anak), Suara Merdeka (cerpen anak) dan Annida-online. Salah satu cerpennya masuk antologi 12 kumpulan cerpen pilihan annida-online (Sebuah Kata Rahasia) diterbitkan SMG Publishing, Juni 2010. Cerbungnya (Bukan Cinta Manusia Biasa) dan puluhan cerpennya telah dimuat dan bisa diklik di www.annida-online.com
Salah satu cerpennya menjadi salah satu dari pemenang karya favorit dalam LMCR (Lomba Menulis Cerpen Remaja) LIP ICE Selsun Golden Award 2010. Kumpulan cerpennya (Ketika Aku ingin Bunuh Diri) telah terbit (selfpub, klik di www.nulisbuku.com )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.