Oleh Dira Sugandi bernyanyi
”Kaulah Segalanya” dengan penjiwaan total, abis-abisan
Erwin Gutawa menyiapkan aransemen yang nyaman bagi Dira. Untuk lagu tersebut, Erwin menggunakan orkestra lengkap dengan 90 musisi, plus paduan suara dengan 60 awak. Dira mengakui garapan musik untuk lagu tersebut
memberinya ruang yang nyaman.
”Saya kayak dijaga di mana-mana, rasanya aman. Mau nyanyi ke mana saja rasanya enak. Saya tinggal improvisasi. Kalau vibe tidak dapet (dari musik), saya tak bisa se-all out itu,” kata Dira tentang garapan musik Erwin dan orkesnya.
”Kaulah Segalanya” gubahan Tito Sumarsono menjadi salah satu jejak kreatif Erwin yang disuguhkan dalam pergelaran. Lagu itu pernah digarap Erwin untuk mengawal penampilan Ruth Sahanaya di Midnight Sun Song Festival di Finlandia pada 1992. Ruth mendapat gelar penyanyi terbaik. Dira Sugandi membawakan lagu dalam dua versi bahasa Indonesia ”Kaulah Segalanya” dan bahasa Inggris ”Say That You’ll Always be Mine”. Dira dan Erwin dalam konser mampu menghidupkan kembali lagu tersebut.
Meski mengusung nama Erwin Gutawa dan menampilkan jejak Erwin di masa lalu, pergelaran ”A Masterpiece of Erwin Gutawa” yang disiapkan KG Production dan Dyandra Production itu tidak menjadi ajang sentimentalisme masa lalu. Erwin justru ingin menawarkan kepada publik, termasuk kepada para pelaku industri musik, tentang musik pop yang bisa dinikmati konsumen.
”Saya ingin ngasih tahu masyarakat, juga teman-teman di industri musik, inilah musik yang saya rekomendasi. Semoga penonton sepakat dengan rekomendasi saya,” kata Erwin.