Pada lagu tersebut, Erwin berusaha untuk tidak menghilangkan rasa keroncong, akan tetapi ia juga tidak ingin menampilkan
Keperkusifan keroncong itu diperkuat dengan gaya pizzicato (teknik petik, bukan gesek) pada seksi gesek. Suasana guyub, komunal, dan sedikit ”kampungan” hadir di panggung. Pemain gesek yang sebelumnya duduk manis, kali ini berdiri berjoget sambil memetik biola dan cello. ”Walang Kekek” memang lagu bersemangat kerakyatan, tidak jaim-jaim-an, dan atmosfer itu hadir di panggung.
Erwin memang selalu berusaha mencari sesuatu yang baru. Karena dengan cara seperti kesenimanannya bekerja. Kesegaran-kesegaran itulah yang ia tawarkan kepada masyarakat musik negerinya.