Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Gutawa: Keluar dari Keseragaman

Kompas.com - 27/02/2011, 05:15 WIB

Pada lagu tersebut, Erwin berusaha untuk tidak menghilangkan rasa keroncong, akan tetapi ia juga tidak ingin menampilkan keroncong secara utuh-utuh. Sentuhan keroncong itu dihadirkan dengan tiga pemain cuk dan cello yang berfungsi perkusif seperti kendang, dalam masyarakat keroncong disebut kendangan.

Keperkusifan keroncong itu diperkuat dengan gaya pizzicato (teknik petik, bukan gesek) pada seksi gesek. Suasana guyub, komunal, dan sedikit ”kampungan” hadir di panggung. Pemain gesek yang sebelumnya duduk manis, kali ini berdiri berjoget sambil memetik biola dan cello. ”Walang Kekek” memang lagu bersemangat kerakyatan, tidak jaim-jaim-an, dan atmosfer itu hadir di panggung.

Erwin memang selalu berusaha mencari sesuatu yang baru. Karena dengan cara seperti kesenimanannya bekerja. Kesegaran-kesegaran itulah yang ia tawarkan kepada masyarakat musik negerinya. (BSW/WKM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com