Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Totalitas dan Musik Sakral

Kompas.com - 22/03/2011, 04:43 WIB

Saya sangat mengagumi musikalitas unik dari band ini. Adakah keinginan dari GIGI untuk kembali mengangkat nuansa ”funk” yang sempat menjadi warna dari GIGI dan tentu dengan kekuatan lirik yang estetis? (Destian Ananta Wijanarko, Klaten)

A: Warna funk itu pun sebenarnya bukan ciri mendasar dari musik GIGI. Itu hanyalah interprestasi GIGI terhadap sebuah lagu yang kami rasa akan cocok sekali jika lagu itu diaransemen dengan musik funk ala GIGI. Jadi, kalau kami mendapatkan kembali sebuah lagu yang cocok untuk warga GIGI, kenapa tidak?

H: Bila kami bilang musik kami adalah free pop, kami dalam membuat sebuah karya tidak mematok harus memainkan suatu jenis musik, benar-benar ngalir aja sesuai mood pada saat itu, seperti yang kamu bilang bernuansa funk. Yang paling penting dari pembuatan sebuah lagu adalah musik dan lirik jadi satu kesatuan yang utuh dan nyambung.

B: Funk, ya? Mungkin semua warna yang pernah kami tampilkan dulu pastinya masih tetap ada.

T: Memainkan/mengangkat satu unsur musik khusus, misalnya funk, tidak bisa dipaksakan. Semua itu datang dengan sendirinya. Kalau Anda berpendapat, sebagian musik pop kini kurang ”indah” karena datangnya terlalu ”dipaksakan”, bukan atas kemauan diri sendiri.

Pencapaian terbaik apa yang pernah diraih band GIGI. (Eko Retnoningsih Febriyanti, Cibinong, Bogor)

A/H/T: Bisa bertahan selama 17 tahun dan masih bisa tetap berkarya untuk masyarakat musik Indonesia sampai saat ini. Kami udah melewati masa berbagai tren musik, perubahan-perubahan di industri musik Indonesia, dan regenerasi penonton.

B: Memiliki keluarga besar GIGI, 23 album, fans dan teman-teman di seluruh dunia.

Apakah sempat terpikir oleh setiap personel GIGI untuk berkolaborasi dengan musisi dunia seperti Eric Martin, mantan vokalis grup band Mr Big. (Agoes Santhosa, Mataram, NTB)

A: Dalam sejarah GIGI kami akan melakukan kolaborasi dengan siapa pun. Tetapi, dilihat dulu, apakah kolaborasi itu akan menghasilkan sebuah karya yang baru atau tidak. Kalau tidak, kami tidak akan melakukan kolaborasi itu. Jadi, dengan siapa pun kami berkolaborasi. Kalau yang menghasilkan karya baru, akan kami jalankan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com