Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Geisha Terakhir atas Tsunami

Kompas.com - 29/03/2011, 06:01 WIB

"Saya mulai menjadi geisha untuk menghidupi keluarga saya setelah ayah jatuh sakit. Walau begitu, saya merasakan bahwa profesi ini membahagiakan saya," kata Ito, yang memiliki nama geisha Chikano Fujima.

Rumah spiritual para geisha adalah ibu kota kuno Jepang, Kyoto. Di sana, tradisi itu mengakar pada abad ke-18 sebelum menyebar ke kota-kota besar lainnya.

Sebagai seorang penyanyi, penari, dan musisi andal, Ito dulu adalah salah satu dari 100 lebih geisha yang bekerja di Kamaishi ketika perusahaan baja terbesar Jepang, Nippon Steel, masih menggunakan tungku.

Kota ini menjadi jantung bagi perkembangan industri pasca-Perang Dunia II, tetapi kemudian meredup pada 1980-an ketika pabrik baja harus bergulat melewati resesi dan meningkatnya kompetisi dari perusahaan-perusahaan asing.

"Akhirnya semua geisha pun pergi. Sayalah yang terakhir, dan satu-satunya geisha yang tersisa," kata Ito, mengangkat bahunya. "Saya tidak menyesali hidup saya," tambahnya.

"Tuan saya mengajarkan untuk selalu bekerja keras sehingga kamu memiliki sesuatu yang tidak seorang pun bisa mengambilnya darimu," katanya.

Sejumlah pelanggan tetapnya yang hampir semuaya berusia lebih muda darinya adalah sekian di antara 1.250 jiwa yang tewas atau dilaporkan hilang di kota itu, menyusul gempa besar berkekuatan 9,0 yang disusul oleh dinding gelombang air yang mengempaskan seluruh wilayah itu.

Dia menggambarkan tsunami sebagai "kenangan yang pahit", dengan mengingat satu peristiwa ketika dia mendapati sebuah kendaraan dan satu jenazah berada di dalam rumahnya.

"Hal yang tersulit adalah banyak dari penggemar saya meninggal dunia. Hati saya hancur," katanya.

Sampai Senin ini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa disertai tsunami itu dipastikan sudah lebih dari 10.000 orang dengan hampir 17.000 orang hilang dan 3.000 jiwa terluka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com