Semua tokoh yang saya perankan dalam film memiliki tantangan masing-masing yang sama sulitnya. Tetapi untuk tokoh yang paling bertolak belakang dan saya sama sekali tidak familier sehingga saya harus melakukan ekstra observasi adalah tokoh Tayung dari film The Mirror Never Lies yang akan tayang bulan Mei 2011. Tokoh ini menjadi sulit karena ini adalah untuk pertama kalinya saya berperan sebagai ibu. Tayung adalah wanita suku Bajo, suku yang karakter dan budayanya sangat tidak familier dengan saya. Suku Bajo adalah suku yang hidupnya di tengah laut. Saya harus bisa memperlihatkan bagaimana lenturnya menjadi orang laut, baik dari bahasa tubuh, keahlian menyampan, bahkan mencari kerang dalam laut dalam, tanpa bantuan alat napas dan kacamata renang.
Saat saya masih SMP, pertama kali akting saya ditonton teman- teman saya. Waktu itu, karena saya sangat tidak percaya diri, saya merahasiakan pementasan itu dari teman-teman dekat saya di sekolah. Tapi, tanpa sepengetahuan saya, ibu saya justru mengundang mereka untuk menonton. Ketika saya memasuki panggung, saya kaget mendengar suara berisik teman-teman dari arah kursi penonton. Karena tegangnya, saya menggigit bibir saya selama pertunjukan, dan setelah pementasan selesai saya baru sadar ternyata bibir bawah saya bengkak hingga dua kali lebih besar dari ukuran aslinya.
Saya pertama kali belajar akting di kelompok teater Satu Merah Panggung yang dipimpin oleh ibu saya (Ratna Sarumpaet). Selain itu, saya juga belajar dari literatur dari lawan main saya, dari film yang saya tonton, dan dari kursus akting, seperti seminar akting dan pelatihan akting Slamet Rahardjo.
Kegiatan saya selain syuting adalah mengelola rumah produksi yang didirikan oleh ibu saya, Satu Merah Panggung. Di situ saya sebagai produser untuk film dan teater juga mengelola pelatihan acting course.
Fisik menarik memang bisa menjadi modal yang baik, tetapi itu saja tidak cukup. Kalau kita ingin karier di dunia akting berumur panjang akan jauh lebih baik apabila fisik menarik tadi dilengkapi dengan skill. Bagaimanapun, seorang aktris/aktor bekerja untuk publik dan harus memberikan yang terbaik dari apa yang mereka miliki untuk publik. Kan kita dibayar, masa enggak berusaha maksimal.. he-he.