Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atiqah Hasiholan: Terlalu Banyak Kegelisahan di Negeri Ini...

Kompas.com - 19/04/2011, 08:31 WIB

Banyak tantangan yang saya dapatkan dalam film The Mirror Never Lies. Berada di lingkungan budaya yang berbeda dengan budaya saya adalah sebuah tantangan. Saya belajar memahami budaya mereka, memahami kekurangan mereka, dan menghormati kelebihan mereka. Itu juga kebanggaan menjadi orang Indonesia.

Suku Bajo adalah bukti dari kayanya suku dan budaya bangsa Indonesia. Dengan segala kelebihan yang dimiliki suku Bajo saya sangat berharap dengan adanya film ini masyarakat luas lebih aware terhadap keberadaan mereka dan mengapresiasikan apa yang telah mereka perbuat. Pemerintah juga lebih memerhatikan keadaan laut di Indonesia.

Ibumu (Ratna Sarumpaet) adalah seorang aktivis sosial yang kritis dan banyak melakukan protes, baik dalam bentuk teater atau demonstrasi, terhadap ketidakberesan di negeri ini. Sejauh mana pengaruh ibu Anda terhadap kehidupan pribadi Anda saat ini? (Amen Mohammad/ Sri Hartini, Jakarta)

Sebagai seorang anak, baik secara langsung ataupun tidak, saya terpengaruh ibu saya. Ibu saya tidak sekeras seperti apa yang selalu dilihat publik. Dia sebenarnya sangat lucu, suka bercanda, santai, dan demokratis. Sikapnya itu yang membuat hubungan kami terasa nyaman, dan dengan begitu semakin banyak pelajaran yang bisa saya ambil darinya.

Tentang kegelisahan sosial saya di negara ini, sangat banyak, terlalu banyak, hingga bingung mau gelisahnya mulai dari mana. Tapi, menurut saya, semuanya bermuara pada kemiskinan dan lemahnya pendidikan.

Adakah terbetik di pikiran Mbak Atiqah untuk berjuang membantu membersihkan korupsi di negeri ini.
(Abdul Khair, Tarakan, Kalimantan Timur)

Menurut pandangan saya, korupsi di negara ini disebabkan oleh lemahnya mental dan rendahnya moral. Untuk sekarang ini belum ada hal yang bersifat langsung dalam memerangi korupsi yang terpikirkan saya. Tapi, saya percaya sekecil apa pun upaya positif yang kita kontribusikan pada negara ini, misalnya dengan ”Tidak Korupsi”. Kalau itu kita lakukan secara konsisten, itu sudah sebuah gerakan melawan.

Apa harapan Anda pada dunia perfilman Indonesia ke depan?
(Agusdewi HM, Cilandak, Jakarta)

Saya berharap perfilman Indonesia dapat menjadi tuan di rumah sendiri, semakin berkualitas, mampu memberi kontribusi tinggi untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. Perfilman Indonesia harus semakin diapresiasi oleh dunia dan bersaing di pasar dunia.

Setelah menjadi bintang iklan sabun terkenal, apa rela nantinya kulitnya jadi item?
(Asep Syaprudin, Cirebon)

Menjadi bintang iklan/ambasador produk sabun bukan berarti membatasi kehidupan saya. Banyak dalam kehidupan saya yang berhubungan dengan matahari, yang memungkinkan kulit saya menggelap, seperti saat shooting di outdoor, termasuk saat berlibur di pantai yang menjadi kegemaran saya. Tapi yang terpenting untuk saya adalah menjaga kebersihan dan kesehatan kulit saya sehingga saya tampil lebih percaya diri. (ush)

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau