Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie Pernah "Ditantang" Soeharto

Kompas.com - 12/06/2011, 18:58 WIB

Oleh Munawar Saman Makyanie

Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie dalam ceramahnya di Al Azhar Conference Center (ACC) di Kairo, Mesir, pada Senin (6/6/2011), mengungkapkan bahwa ia pernah ditantang Presiden Soeharto untuk mengaktualisasi ajaran Islam.

"Pak Habibie saya lihat tak pernah absen berpuasa hari Senin dan Kamis dan setiap saat beribadah haji umrah di Mekkah, Arab Saudi. Bisakah mengaktualisasikan ajaran Islam itu dalam kehidupan nyata," kata Habibie mengutip penguasa Orde Baru itu.

"Jadi Pak Habibie sebagai ilmuwan Islam harus membuktikan bahwa umat Islam Indonesia juga mampu bersaing dengan dunia internasional," katanya.

Habibie mengaku permintaan Soeharto itu selalu terngiang-ngiang di benaknya. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia harus menjadi negara mandiri secara ekonomi dan politik untuk bisa bersaing dengan negara maju.

Itulah sebabnya, pada tahun 1990, Pak Harto manyambut baik berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), tempat Habibie selaku pendiri sekaligus Ketua Umum ICMI pertama.

Habibie merasa tertantang oleh keinginan Pak Harto dan juga perkataan orang-orang bule yang ia dengar sendiri bahwa Indonesia tidak bakal maju karena berpenduduk Muslim, karena tradisi Islam dianggapnya selalu menghambat kemajuan.

Habibie kemudian mengisahkan pidatonya dalam satu acara bergengsi internasional di Montreal, Kanada, pada 7 Desember 1994 yang dihadiri kebanyakan orang bule dan kalangan ilmuwan hebat dari berbagai negara.

Acara itu diadakan untuk memperingati Tahun Emas (Golden Jubilee) atau HUT ke-50 berdirinya Organisasi Penerbangan Sipil (The International Civil Aviation Organization/ICAO), dan Habibie terpilih sebagai ilmuwan dirgantara yang berjasa dalam pengembangan dan desain pesawat, yang paling berhak menerima Medali Edward Warner Award.

ICAO didirikan di Chicago, AS, pada 7 Desember 1944, yang kemudian menjadi salah satu Badan PBB, sedangkan Medali Edward Warner Award yang diambil dari nama pendiri dan pemimpin pertama ICAO diberikan kepada para ilmuwan dirgantara yang paling berjasa memajukan pernerbangan internasional.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau