Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemikat Blitar Tak Cuma Makam Bung Karno

Kompas.com - 26/08/2011, 21:43 WIB

Setelah menjalani wisata sejarah dengan ziarah ke makam Bung Karno dan Istana Gebang, perjalanan wisata bisa dilanjutkan ke Candi Penataran. Candi ini berlokasi di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, sekitar 12 kilometer dari Kota Blitar.

Banyak Candi

Jarak tempuh dari Kota Blitar ke lokasi candi lebih kurang 30 menit menggunakan kendaraan bermotor dengan kondisi jalan relatif mulus dan lebar hingga di depan kompleks candi. Blitar penting artinya bagi kegiatan keagamaan, terutama Hindu, pada masa lalu. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran 12 candi yang tersebar di seantero kota ini.

Adapun candi yang paling terkenal adalah Candi Penataran. Dahulu candi ini merupakan candi negara atau candi utama kerajaan. Pembangunannya dimulai ketika Raja Kertajaya mempersembahkan Sima untuk memuja Sire Paduka Bhatara Palah pada tahun Saka 1119 atau 1197 Masehi.

Kompleks Candi Penataran yang rutin digunakan sebagai Purnama Seruling itu pertama kali dilaporkan oleh Sir Thomas Stamford Raffles dalam buku History of Java. Disebutkan, bahwa pada 1815 Dr Horsfield menemukan reruntuhan candi Hindu di Penataran.

Dari sisa-sisa struktur dan artefak di kompleks candi, ada beberapa bangunan yang pendiriannya dilakukan serentak. Diperkirakan kompleks candi dibangun pada abad XII Masehi sampai abad XV Masehi, sekitar 250 tahun lalu.

Sejarah adalah masa lalu, masa kini adalah waktu yang harus dijalani, dan masa depan adalah misteri. Sejatinya ketiga masa tersebut merupakan satu kesatuan, terhubung dan memengaruhi satu sama lain.

Didik Prihadmadi, penjaga candi, menuturkan, peninggalan purbakala di Blitar memberikan gambaran nyata, betapa kaya warisan budaya bangsa Indonesia yang harus digali dan dijaga, seperti Candi Penataran.

Candi Penataran yang terletak di sebelah utara Blitar adalah satu-satunya kompleks percandian terluas di kawasan Jawa Timur. Lokasi bangunan candi ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.

Memasuki area candi berukuran 180 meter x 130 meter itu, di pintu utama, pengunjung akan disambut dua arca penjaga pintu atau disebut dengan Dwaraphala. Di kalangan masyarakat Blitar, arca ini terkenal dengan sebutan Mba Bodo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com