Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara dengan Yockie 1: Ian Tak Melek Hukum

Kompas.com - 24/10/2011, 17:03 WIB

Jangan dipikir sekarang ini tahun 1970-an. Ini 2011 nih, bukan zaman-zaman itu. Oh, ternyata mereka enggak tahu aturannya. Kalau mereka enggak tahu aturannya, jangan berbuat seenaknya dong. Ini yang membuat saya harus bergerak supaya mereka taat aturan, supaya mereka melek hukum.

Terlebih lagi, hari ini (20/10/2011), saya baca di media, yang merespons balik itu Ian Antono. Dia mengatakan persis seperti yang teman saya katakan di akun Facebook saya. Dia mengatakan bahwa, 'Tidak ada larangan dalam sebuah grup menyanyikan lagu orang lain kecuali untuk rekaman.'

Nah, ini mereka enggak mengerti ya. Performing rights pun dilindungi. Ada undang-undangnya. Sejauh itu ada transaksi ekonomi, itu pasti dilindungi oleh hukum. Kecuali mereka mau main di acara sosial, bakti sosial, bencana alam, yang tidak ada uangnya, itu sah-sah saja. Tapi, kalau sudah masuk ke wilayah komersial, itu sama saja wilayah hukum, tidak bisa seenaknya. Artinya, Ian Antono sendiri tidak melek hukum.

Oleh karena itu, saya pikir, saya tidak bisa lagi sendiri. Ini wilayah hukum yang berbicara, ya kan? Saya, melalui biro hukum saya, meminta berbicara ke mereka, ini lho aturannya, agar jangan seenaknya menyanyikan lagu orang karena performing rights pun ada aturannya, dilindungi. Selama itu berhubungan dengan komersial, harus dilindungi.

Jadi, kalau pertanyaannya kenapa baru sekarang (diungkap), itu karena saya selama ini berusaha meredam. Mereka mau ngomong bahwa saya inilah, itulah, itu saya enggak mau tanggapi. Cuma, saya mendapat informasi bahwa ucapan mereka itu sudah kelewatan. Kesabaran saya bukannya habis, tapi sudah cukuplah waktunya.

Mereka mengklaim sudah beberapa kali berusaha meminta izin kepada Anda, tetapi sulit. Apakah benar seperti itu?

Tidak! Saya bantah itu. Saya bantah itu dengan tegas! Tidak ada pernah satu pun, entah itu Donny Fattah, Achmad Albar, Ian Antono, secara langsung meminta izin untuk merekam lagu "Kehidupan" atau "Menjilat Matahari" atau apapun itu untuk direkam. Tidak pernah sama sekali.

Apa ada upaya untuk saling berangkulan kembali?

Memang pernah, pada awal 2004, Ian Antono mengadakan pertemuan dengan saya, baik pertemuan secara langsung maupun telepon, sekali-dua kali untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan mengadakan reunian, bukan membicarakan masalah rekaman. Ibaratnya, Ian berusaha menjadi penengah. Ibarat kasarnya, 'Sudahlah, kita kan sudah tua-tua. Sudahlah, kita baikan lagi.'

Saya pun menyambut iktikad baik dia. Saya pun punya iktikad serupa. Apalagi, yang mengajak dia ke God Bless itu kan saya. Dalam hati saya, 'Sudahlah enggak usah mikir tua karena kita ini sudah pada tua.' Tapi, saya katakan kepada Ian, 'Apakah kamu bisa jamin yang bersangkutan sudah sembuh (dari narkoba)?'

(berlanjut ke bagian kedua)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com