Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membuka Mata dengan "Mata Tertutup"

Kompas.com - 21/02/2012, 02:34 WIB

Kontrol sosial dan antisipasi

Karena mengangkat seluk-beluk organisasi tertentu, Mata Tertutup mengalami hambatan dalam proses edarnya.

”Film ini tidak akan masuk jaringan bioskop 21 dan hanya akan ditayangkan di Blitzmegaplex. Untuk sosialisasinya, kami akan memutarnya di sekolah-sekolah dan pondok pesantren di 40 titik, khususnya di Pulau Jawa. Sasarannya adalah mahasiswa, guru, pelajar, dan mubalig,” ujar Fajar Riza Ul Haq.

Padahal, film ini penting untuk ditonton khalayak umum sebagai kontrol sosial dan antisipasi terhadap gerakan radikalisme.

”Film ini harus diedarkan karena penting bagi masyarakat untuk mengetahui nilai-nilai agama Islam yang sebenarnya, dan masyarakat harus diberi informasi sebanyak-banyaknya tentang modus operasi yang biasa dilakukan NII dan JI sehingga mereka dapat melakukan tindakan antisipasi,” ujar Prof Zakiyuddin Baidhawy, Wakil Direktur Program Pascasarjana STAIN Salatiga.

Tentang sejarah NII dan JI, cara kerja, dan kepengurusannya, Mohammad Nasir Abbas memberikan penjelasan dari pengalamannya secara detail. Dia juga menceritakan perjalanannya dalam organisasi ini, dari direkrut, dikirim ke Afganistan, sampai menjadi ketua Mantiqi III.

Dari kisahnya tersebut, dapat diketahui bahwa anggota NII tak hanya warga Indonesia. NII juga merekrut anggota dari negara tetangga, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, dan beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Jaringan yang lebih besar itu disebut Jamaah Islamiyah. Sasaran NII bukan hanya orang miskin, melainkan juga mereka yang terpelajar dan orang kaya.

Pada akhir penjelasannya, Nasir Abbas memberikan dua tip untuk mencegah radikalisme NII dan JI. Pertama, kritis terhadap lingkungan sekitar. Ketika ada sekelompok orang berkumpul, hendaknya kita mencoba membaur dengan mereka sehingga bisa mencegah mereka menjadi eksklusif.

Kedua, sharing atau berbagi. Biasakan berbagi cerita dan saling terbuka tentang segala rutinitas serta kegiatan sehari-hari. Dengan demikian, deteksi dini terhadap pengaruh organisasi ini dapat diketahui.

Isna Fikriyah/Khoirul Bariyyah Mahasiswa International Class STAIN Salatiga, Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com