The Woman in Black
Baru di bagian akhir, trik horor ala film Jepang dan Korea—yang dibuat ulang Hollywood, seperti The Grudge dan The Ring—dicuplik Watkins di film ini.
Elemen sangat penting dalam film horor pastilah efek suara. Berkali-kali, film ini membuat penonton tercekat hanya karena paduan efek suara dan latar yang menyeramkan. Apalagi, ditambah sesosok bayangan bergerak yang hanya ditangkap mata penonton, tak disadari si tokoh dalam adegan.
Jalan cerita film ini tak selalu terjelaskan bagi penonton. Hal itu, misalnya, mengapa kehadiran Arthur membuat si hantu perempuan berbaju hitam itu kembali membunuhi anak-anak di desa. Namun, jika ingin terbawa suasana mencekam dalam latar gelap yang memikat bersama Radcliffe, film ini bisa menjadi pilihan.
Sebelum merampungkan perannya sebagai Harry Potter, Radcliffe sudah mencoba melepaskan diri dari citra Harry Potter lewat film December Boys (2007) dan film televisi My Boy Jack (2007). Namun, baru pada The Woman in Black, ia mengajak penonton melepas bayangan remaja penyihir kesayangan itu.
Film ini dibuat dari adaptasi novel Susan Hill (1983). Novel yang sama sebelumnya juga pernah difilmkan untuk jaringan televisi Inggris pada 1989.