Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idang Rasjidi Si Anak Lanun

Kompas.com - 23/11/2012, 14:55 WIB

"Tanpa lesung pipi, sebuah senyuman terasa kurang manis, itulah Bangka bagi saya," ungkap Idang.

Musisi yang dikenal dengan kelihaian scat singing-nya ini adalah anak salah satu Bupati Bangka yang memimpin Kabupaten Bangka pada periode 25 Mei 1960 hingga 28 November 1962.

Awal mula

Idang mendapatkan dasar bermain piano dari Ny. Kardana, guru pianonya yang pertama. Selanjutnya, Idang mengasah kemampuannya secara otodidak.

Meski demikian, siapa sangka, awal karir Idang justru diawali dari bass saat dia mengisi sebuah acara paket anak-anak di TVRI.

Kemudian Idang beralih memainkan keyboard saat bergabung dengan kelompok musik "Abadi Soesman Band". Sejak itu, nama Idang Rasjidi mulai dikenal sebagi pianis.

Lalu Idang bergabung dalam "Ireng Maulana Associate" di mana dia mulai bermain musik bersama Ireng Maulana dan Kiboud Maulana.

Selain itu, Idang juga menimba pengalaman bersama Maryono (saxophone), Benny Mustapha (drum), Oele Pattiselanno (gitar), Benny Likumahuwa (Trombone), Dullah Suweileh (perkusi), dan Jeffrey Tahalele (bass) saat mereka tergabung dalam "The Galatic" band.

Selain itu Idang juga pernah membentuk "Jakarta All Stars" bersama Kiboud Maulana, almarhum Embong Rahardjo (saksofone), Cendi Luntungan (drum), Jeffrey, dan Adjie Rao (perkusi).

Idang juga membentuk grup "Trigonia", sebuah grup latin fusion jazz yang dibentuk Idang bersama Cendi Luntungan dan Yance Manusama.

Hingga saat ini, album yang pernah dihasilkan oleh Idang antara lain satu solo album yang berjudul "Heaven and Earth", dirilis di tahun 1996-an, serta album "Jazzy Christmas Margie Segers", dan "Jazzy Piano".

"Rencananya, setelah ini saya akan meluncurkan album saya; "Urban" dan "Sketch", untuk saat ini, "Sketch" baru bisa dinikmati di pasar Eropa," katanya.

Regenerasi

Idang Rasjidi, musisi yang percaya bahwa musik adalah "spirit to give", senantiasa berusaha menularkan kecintaannya terhadap jazz pada musisi-musisi muda, terutama musisi lokal yang kurang mendapat akses untuk berkembang.

"Salah satu anak didik saya adalah Yendri Blacan (19), anak asli Bangka dari dusun Petaling, dia mahir membawakan jazz dengan irama Melayu," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com