Sosoknya bersahaja, tetapi musiknya keras. ”Big band”-nya ”galak”, tetapi bisa juga sangat lembut seperti orangnya. Itulah Tohpati dalam pergelaran ”Tohpati Berkarya” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 12-12-2012.
Terima kasih buat orangtua saya yang support
Cerita kecil tentang masa kecil
Tampak begitu lebarnya spektrum bermusik Tohpati. Ia bisa sangat lembut dengan jazz swing.
Seperti ketika ia dan bigband-nya menampilkan Ruth Sahanaya dalam lagu ”Sendiri Saja”.
Namun, ia juga bisa sangat liar dan galak dengan format musik rock bersama kelompok Bertiga. Trio ini didukung
Indro Hardjodikoro (bas), dan Bowo (drum). Dengan format rock juga, Tohpati membentuk Supersonic yang didukung Glen Waas pada vokal/gitar, Kristian Dharma pada bas, dan dibantu Muhammad Iqbal pada drum.
Tohpati juga main di wilayah yang katakanlah agak eksploratif lewat kelompok Ethnomission. Di kelompok yang melibatkan instrumen kendang sunda (Endang Ramdhan) dan suling (Diki Suwarjiki), Bontot terampil meramu elemen etnis. Dan, rupanya terbukti menarik telinga penikmat di TIM, juga di Brasil saat Tohpati tampil dalam festival Virada Cultural di Sao Paulo, 2011.
Tohpati adalah salah seorang seniman yang bisa membebaskan diri dari pengotakan genre. Ia tidak melabeli diri sebagai gitaris jazz, misalnya, meski ia sering disebut-sebut demikian. Dengan rendah hati ia malah mengatakan bahwa sampai sekarang ia masih