Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersatu dalam Komedi

Kompas.com - 20/03/2013, 03:28 WIB

Satu hal yang mendasari orang untuk tertawa, tak peduli dari mana latar belakang ras atau etnik mereka, menurut Russell, adalah pengalaman hidup yang sama sebagai manusia. Rasa dan pengalaman yang sangat manusiawi itu dialami siapa saja, di mana saja.

Ketika orang mengenali lelucon Russell itu sebagai pengalamannya sendiri, orang terkait akan terusik impuls tawanya. Mereka sebenarnya menertawakan pengalaman diri sendiri yang ternyata juga dialami orang lain.

”Pada akhirnya, ketika saya membuat lelucon tentang orang dari kultur yang berbeda-beda, mereka juga tertawa karena ternyata setiap orang mempunyai pengalaman dan persoalan yang sama,” katanya.

”Orang tertawa karena materi lelucon saya berdasarkan pada kenyataan. Segala sesuatu yang saya sampaikan ada elemen-elemen kebenarannya,” ujarnya.

Alasan mengapa setiap orang terhubung dalam ikatan tawa, menurut Russell, itu karena pada dasarnya setiap orang melakukan hal yang hampir sama, setiap hari, sepanjang hidup mereka.

”Tak peduli Anda tinggal di mana. Tak peduli asal, bahasa, warna kulit, dan seperti apa wajah Anda, pada gilirannya setiap orang melakukan hal yang sama. Mereka bangun tidur, makan, kerja. Lelucon saya berangkat dari pengalaman manusia seperti itu,” kata Russell.

”Komedi membuat kita lupa akan itu semua,” katanya melanjutkan.

Nyatanya, Russell bisa diterima di Inggris, Singapura, China, Hongkong, India, Vietnam, Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, Jordania, Lebanon, Afrika Selatan, dan Indonesia.

Ia merupakan komedian pertama yang ditonton 30.000 orang selama dua malam pertunjukan di Kanada pada 2007. Tiket pertunjukannya terjual habis saat

tampil di Madison Square Garden, New York, AS, tahun 2008. Videonya di Youtube ditonton lebih dari 20 juta orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com