"Saksi pelapor (Rachmawati) sudah diperiksa pekan kemarin," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, di kantornya, Senin (7/10/2013).
Rikwanto mengatakan pula, polisi akan terus melakukan penyidikan berkait dengan laporan Rachmawati, yang merasa tersinggung karena Hanung menyebut ia mencari popularitas dengan berselisih mengenai film Soekarno: Indonesia Merdeka.
Sementara itu, lanjut Rikwanto, penyidik kepolisian belum menjadwalkan waktu untuk melakukan pemeriksaan terhadap Hanung. Hanung sendiri direncanakan akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terlapor.
"Terlapor belum akan diperiksa ya. Kami masih kumpulkan saksi-saksi dari pihak Rachmawati," terang Rikwanto.
Hanung Bramantyo dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Rachmawati Soekarnoputri, Senin (23/9/2013). Kuasa hukum Rachmawati, Ramdan Alamsyah, menerangkan bahwa Hanung dilaporkan karena tidak menunjukkan iktikad baik untuk menarik ucapannya itu dan meminta maaf kepada Rachmawati. Perkataan Hanung itu, lanjut Ramdan, sangat melukai perasaan Rachmawati.
Ramdan menegaskan, Rachmawati tidak pernah sekali pun melarang pemutaran film Soekarno: Indonesia Merdeka. Perselisihan muncul karena Hanung melanggar kesepakatan. Ia menerangkan, yang dulu meminta Hanung untuk menyutradarai film tersebut adalah Rachmawati sehingga ide bukan datang murni dari Hanung.
"Saat masuk proses shooting, ternyata yang dipakai skrip yang lain (tidak sesuai kesepakatan). Makanya, Ibu (Rachmawati) mundur. Tapi, karena ada perjanjiannya, maka kita ada hak pada penayangan film itu," urai Ramdan.
Sebelumnya, Hanung mengatakan bahwa Rachmawati memprotes rencana pemutaran film Soekarno: Indonesia Merdeka di gedung-gedung bioskop karena ingin mencari popularitas semata.
Selain itu, kata Hanung, ide cerita yang diajukan oleh Rachmawati, masa terakhir hidup Soekarno, kontroversial untuk diangkat.
Film itu dijadwalkan akan diputar di gedung-gedung bioskop mulai Desember 2013. Soekarno diperankan oleh artis peran Ario Bayu. Film tersebut mengisahkan kehidupan Soekarno dalam memimpin perjuangan melawan penjajah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.