Sejak 1990, saat datang bersama Iwan Fals, Sawung Jabo lebih banyak berkutat di obyek wisata Senggigi dan Gili Trawangan. Dia juga belum bisa melenggang keliling Mataram dalam kedatangannya kali ini meski sudah mendapat kesan baik saat nguping staf karyawan Taman Budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) berlatih gamelan.
"Saya baru keluar dari kamar. Saya dengar gendingnya bermutu, tidak tegang, tidak cari-cari perhatian dan khusyuk yang terpenting dalam berkesenian," kata Sawung Jabo.
Kedatangannya dengan awak Sirkus Barok-nya untuk menjadi bintang tamu bersama pemusik Balawan dalam pergelaran Musik Kreatif, akhir pekan lalu, dimulai pukul 13.00 hingga pukul 00.00.
Khusyuk diartikannya juga bahwa berkesenian adalah pilihan hidup. Konsekuensinya, ada atau tidak ada undangan konser, seniman tetap berkreasi. Bahkan, dalam keterbatasan sarana dan fasilitas, seniman harus bisa mengolah keterbatasan menjadi tidak ada batasnya. ”Bagi saya, berkesenian tetap saya lakukan sampai jantung berhenti berdetak,” ucapnya. (RUL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.