Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Il Divo Bernyanyi untuk Kebahagiaan Penonton

Kompas.com - 11/03/2014, 13:23 WIB

"Selain itu, kami juga harus benar- benar mempunyai suara yang fleksibel. Kami harus mendapatkan warna suara yang berbeda-beda."

Kerja keras
Sukses Il Divo, menurut Urs, bukan sesuatu yang dibangun hanya oleh satu album. Il Divo membangun karakter dari tahun ke tahun lewat tur terus-menerus dan pembuatan album hampir setiap tahun.

Anda bekerja keras untuk mencapai semua itu?

"Kami tidak pernah beranggapan bahwa kami bekerja keras. Tur dunia memang sangat melelahkan dan bikin stres. Setiap hari kami harus berkemas, mengepak koper. Selama 250 hari dalam 360 hari, setiap tahun, kami tidak berada di rumah. Kami tidak berada di dekat orang yang kami cintai. Kami jauh dari orang yang mencintai kami," kata Urs.

"Kami berada di kota-kota yang asing. Kami jet lag. Kami sendiri di kamar hotel. Kami makan apa adanya karena sering kami menyantap menu yang tidak sesuai dengan selera saat itu. Hal-hal seperti itu memang menjengkelkan. Tapi, kami tidak merasa benar-benar telah bekerja keras. Kami menikmatinya."

Dengan deretan "kejengkelan" semacam itu, awak Il Divo tetap tampil dengan tenaga penuh di panggung. Bahkan, mereka masih bisa tampil dengan senyum dan wajah cerah. Hal itu bukan sesuatu yang dibuat-buat sekadar untuk memberi kesan profesional.

"You know, kami selalu tampak bahagia di atas panggung. Itulah menariknya sebuah tur keliling dunia. Kami bepergian jauh, kami gugup dan cemas, tetapi kami tetap tampil di depan audiens yang punya ekspektasi besar bahwa kami akan tampil hebat," tutur Urs.

"Dan, Anda tahu, setiap kali kami sudah berada di pentas, we love the audiences, kami mencintai mereka. Dan, kami menikmati apa yang kami lakukan. Bernyanyi di depan penonton itu menjadi pencerah hari-hari kami."

Salah satu hal yang menggairahkan awak Il Divo dari rangkaian tur yang melelahkan itu adalah ketika mereka tampil di depan massa. Urs ingat ketika tampil di Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Mei tahun lalu. Ketika itu, Il Divo membawakan lagu "Can't Help Falling in Love" dan penonton ikut bernyanyi bersama.

"Kami menyatu satu dengan yang lainnya. Antara panggung dan arena penonton seperti sudah tidak berjarak. Kami menciptakan musik bersama- sama. It's a wonderful thing. Terasa sekali ada keterhubungan yang kuat antara kami dan penonton," kata dia.

"Jadi, rahasia sukses kami, kami mencintai apa yang kami lakukan. Kami suka bernyanyi dan kami bernyanyi dengan jiwa dan hati. Tiada hal lain yang lebih kami cintai selain bernyanyi. Bernyanyi itu membawa kebahagiaan tidak hanya bagi kami sendiri, tetapi juga bagi orang lain, bagi penonton kami," kata Urs. (Frans Sartono)

Il Divo
Urs Toni Bühler
- Lahir:  Lucerne, Swiss,   19 Juli 1971  
Sébastien Izambard
- Lahir: Paris, Perancis,   7 Maret  1973
David Miller
- Lahir: California, Amerika Serikat,   14 April 1973
Carlos Marín
- Lahir: Spanyol, 13 Oktober  1968

Album:
- Il Divo, 2004
- Ancora,‎ 2005
- The Christmas Collection, 2005
- Siempre, 2006
- The Promise, 2008
- En Barcelona, 2009
- Wicked Game, 2011
- A Musical Affair, 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau