Melalui kisah-kisah yang difilmkan, artis kelahiran 3 Januari 1982 ini pelan-pelan berusaha mengubah dirinya menjadi manusia yang lebih baik. Salah satu sosok yang menginspirasi dirinya adalah Ibu Likas, istri pejuang Sumatera Utara, Djamin Ginting.
"Dari kehidupan yang dijalani Ibu Likas, saya belajar bagaimana tidak menjadi egois dan abai terhadap orang-orang yang kita cintai," kata Atiqah, saat syukuran produksi film 3 Nafas Likas, di Jakarta.
Kisah Likas difilmkan oleh sutradara Rako Prijanto. Atiqah berperan sebagai Likas. Film mengambil setting waktu 1930 hingga 2000.
Atiqah mengatakan, Likas adalah sosok perempuan Batak Karo yang mendobrak tatanan adat yang ada. Menurut adat di masa lalu, peran perempuan banyak terpinggirkan, tetapi Likas justru bergerak meneruskan cita-cita tiga pria yang dicintainya, yaitu ayah, kakak, dan suaminya. Hidupnya sukses sebagai pengusaha karena ia menjalankan amanat ketiganya.
"Terkadang kita egois menjalankan keinginan kita sendiri dan mengubur cita-cita orang lain yang sudah mati," kata Atiqah.
Ibu Likas hingga sekarang masih hidup. Adapun Djamin Ginting, pejuang yang menentang pendudukan Belanda di Batak Karo, meninggal di usia 55 tahun.
Memerankan Likas, Atiqah merasa sebagai bintang baru meski ia sebelumnya sudah membintangi banyak film.
Ia harus banyak belajar tentang sosial-budaya masyarakat Batak Karo, dari tahun 1930-an hingga 2000-an. Ia belajar bagaimana cara berbicara, bagaimana alam pikir mereka dari masa ke masa, dan lain-lain.
"Perempuan Karo beda banget. Secara budaya dan dialog, mereka sangat berbeda dengan Melayu. Saya belajar sesuatu yang baru," ujarnya. (Lusiana Indriasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.