Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balet Pun Dipadu dengan Lagu-lagu Chrisye

Kompas.com - 18/09/2014, 10:49 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com -- Lagu-lagu yang telah disajikan oleh legenda musik Indonesia Chrismansyah Rahadi atau Chrisye, yang meninggal dunia tujuh tahun lalu dalam usia 57 tahun, tidak lekang oleh waktu. Untuk mengenang Chrisye--sebagai vokalis yang membawakan lagu-lagu baik yang dicipta oleh artis-artis musik lain maupun oleh dirinya sendiri--akan diadakan pertunjukan balet Seberkas Cahaya - A Ballet Tribute to Chrisye di Gedung Kesenian Jakarta pada 27 dan 28 September 2014.

Pementasan itu akan memadukan balet dengan 15 lagu yang pernah dipopulerkan oleh Chrisye. Untuk pertunjukan tersebut, gitaris, pencipta lagu, dan arranger Tohpati Ario Hutomo (43) didaulat untuk menggarap kembali musik untuk lagu-lagu itu. Sementara itu, para pebaletnya berasal dari komunitas balet Balletomane.

Gagasan kreatif tersebut datang dari produser pementasan itu, Ella Meigita, yang juga pebalet.

"Balet dikolaborasi dengan musik pop Om Chrisye, diaransemen ulang oleh Tohpati. Biasanya balet identik dengan lagu klasik luar negeri, sekarang kita buat musik Indonesia, dengan lagu-lagu Chrisye," terang Ella di kediaman Tohpati, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (16/9/2014).

"Saya basic-nya dunia balet dari tahun 1994, passion-nya pengin buat pertunjukan balet kayak Coppelia, cerita balet dari Rusia. Waktu diskusi sama Mas Tohpati, kayaknya agak sulit, soalnya itu kan klasik banget," cerita Ella, yang ditemani oleh Tohpati, dalam wawancara khusus dengan Kompas.com itu.

"Jadi, ganti konsep. Akhirnya kepikiran bikin Tribute to Chrisye. Lagunya Chrisye kan masih masuk ke tarian balet, apalagi diaransemen ulang (menjadi) semi-klasik, pasti masuk, bisa ditarikan. Akhirnya, minta tolong Mas Tohpati," lanjutnya.

Diakui oleh Tohpati, ia tidak mengenal dunia balet. Untuk menambah wawasannya mengenai balet, personel grup Trisum tersebut menyedot informasi lewat internet, terutama YouTube.

"Jadi, setelah ditelepon Ella, diminta tolong buatin musiknya, aku langsung search tuh balet tuh kayak apa. Yang aku tahu, balet tuh ada klasik, jazz, terus ada kontemporer. Ternyata, balet tuh bisa dimasuki musik apa aja, enggak harus klasik. Terus, usulkan Chrisye, oh pasti bagus, aku dulu kan dekat sama Chrisye," kisah Tohpati.

"Kalau dance kan ikutin iramanya, gerakannya tuh bener-bener kelihatan beat-nya. Kalau balet tuh lepas aja gitu, enggak terlalu ngikutin irama, tapi di ujungnya sama. Jadi, musikku harus nyesuain, enggak harus nge-beat. Misalnya, lagu 'Kala Cinta Menggoda' bukan versi Chrisye yang energik, tapi harus lebih mengalun," jelas Tohpati.

Tohpati menerangkan pula, lagu-lagu yang tadinya dinyanyikan oleh Chrisye akan disuguhkan sebagai lagu-lagu instrumental alias tanpa vokal. Namun, tegasnya, aransemen musik asli pada lagu-lagu tersebut tidak akan terlalu diubahnya. Ia tak ingin para penonton kehilangan jejak lagu-lagu itu.

"Musiknya sih aku enggak mau ngilangin konten lagunya Chrisye. Kan ada aransemen yang sampai inti melodinya hilang, diambil chord-nya doang. Tapi, karena Tribute to Chrisye, aku pengin yang nonton bisa sing along tapi dalem hati," jelasnya lagi.

"Pokoknya, enggak akan menghilangkan rindunya penonton terhadap lagu-lagu Chrisye," tekannya.

Tohpati juga berharap, pementasan balet yang berpadu dengan karya dari legenda musik tidak berhenti pada pertunjukan itu.

"Ini suatu pertunjukan yang baru, fresh buat penonton. Semoga juga enggak berhenti sampai di sini. Tarian balet bisa dipadukan dengan tribute legend yang lain,” ujar Tohpati.

Seberkas Cahaya - A Ballet Tribute to Chrisye akan melibatkan Jasin Dionisius dan Sita Kristiana sebagai para penata tarinya. Sementara itu, para penampil utamanya adalah Jonita Sjah, Aprida Darmawansyah, Myrna Yemima Marzuki, Arief Surachman, dan Johan Sun.

Pementasan yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation itu akan terdiri dari dua jadwal tiap hari, yaitu pukul 14.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Tiketnya dijual dari Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per lembar. (Benedictus Gemilang Adinda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau