Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julio Iglesias, Penyanyi Latin Paling Sukses

Kompas.com - 20/09/2014, 16:43 WIB

Satu tahun kemudian, pada 1970, Julio Iglesias mewakili Spanyol dalam Eurovision Song Contest. Untuk kali pertama dalam hidupnya, Julio Iglesias tampil di depan jutaan orang Eropa.

Pada tahun yang sama, Julio Iglesias menggoyang Spanyol dengan menggelar 41 konser di 41 kota hanya dalam 30 hari.

Setelah berhasil menjual satu juta album rekamannya pada 1971, Julio Iglesias mulai merekam album dalam bahasa-bahasa Jerman, Italia, Perancis, dan Portugis, selain bahasa Spanyol.

Dalam waktu singkat, Julio Iglesias menjadi salah satu penyanyi paling populer di Eropa dan sering tampil di depan puluhan ribu penggemarnya di sejumlah ibu kota negara di dunia.

Menaklukkan Amerika
Pada 1976, Julio Iglesias tampil di konser di Madison Square Garden di New York City meskipun Amerika Serikat satu dari sedikit negara yang belum mengenal dirinya. Julio Iglesias mencatat rekor sebagai artis yang sukses menjual tiket dalam waktu singkat.

Pada 1977, Julio Iglesias mencatat rekor penonton di Cile. Pada waktu itu, lebih dari 100.000 orang menghadiri konsernya di Stadion Nasional di Santiago yang menjadi konser musik terbesar dalam sejarah negeri itu.

Pada akhir 1970-an, Julio Iglesias menandatangani kesepakatan rekaman baru dengan CBS International yang merefleksikan popularitas globalnya. Dia bertekad menaklukkan pasar di negara-negara berbahasa Inggris.

Setelah lagu Julio Iglesias ”Begin the Beguine” menjadi hit di Inggris Raya pada 1981, album kompilasinya bertajuk Julio dirilis. Album ini memperkenalkan musik Julio Iglesias kepada pendengar Amerika, termasuk di antaranya lagu dalam Inggris berjudul ”Hey”.

Pada 1982, Julio Iglesias memecahkan rekor di Jepang ketika albumnya De niña a mujer terjual 1,2 juta kopi dalam waktu enam bulan. Pada tahun yang sama, Julio Iglesias juga memecahkan rekor di Brasil ketika album yang sama terjual lebih dari dua juta kopi dalam 11 bulan dan meraih multiple-platinum.

Pada 1983, nama Julio Iglesias masuk dalam Guinness Book of World Records karena berhasil menjual album rekaman dalam berbagai bahasa paling banyak dalam sejarah musik.

Pada 1984, Julio Iglesias merilis 1100 Bel Air Place. Album ini mengukuhkan Julio Iglesias sebagai bintang di Amerika Serikat dan ikon internasional sesungguhnya. Dalam album yang terjual lebih dari tiga juta kopi itu, Julio Iglesias berduet bersama penyanyi Amerika Serikat, Willie Nelson, membawakan lagu ”All The Girls I’ve Loved Before”.

Pada 1985, kelompok teroris Basque menculik ayah Julio Iglesias. Dia ditemukan terluka dua minggu kemudian. Julio Iglesias yang percaya keluarganya lebih aman tinggal di Amerika Serikat kemudian pindah ke Florida, tempat dia memiliki sebuah rumah di Indian Creek Village. Julio Iglesias juga memiliki sebuah rumah di kota resor di Punta Cana di Republik Dominika.

Pada 1988, Julio Iglesias menjadi artis internasional pertama yang tampil dalam siaran langsung televisi nasional Tiongkok di Beijing dan ditonton lebih dari 400 juta penonton. Julio Iglesias berduet dengan pembawa acara membawakan lagu ”To All the Girls I’ve Loved Before”.

Pada tahun yang sama, Julio Iglesias tampil di O’Higgins Park di Santiago, Cile, yang dihadiri 170.000 penonton. Pada saat itu, jumlah penonton tersebut termasuk yang terbesar di Amerika selatan.

Selama periode 1980-an dan awal 1990-an, banyak rekaman Julio Iglesias disesuaikan dengan penggemar Amerika. Julio Iglesias sering berduet dengan sejumlah bintang Amerika, dari Stevie Wonder sampai Dolly Parton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com