Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanggil Pendekar Turun Gunung...

Kompas.com - 21/10/2014, 07:35 WIB
Nur Hidayati,
Frans Sartono

Tim Redaksi

Sumber KOMPAS

Tokoh Parmin Sutawinata yang lebih sohor sebagai Pendekar Gunung Sembung karya komikus Djair Warni Ponakanda juga termasuk sering muncul di layar lebar. Antara lain, Jaka Sembung Sang Penakluk (1981), Bajing Ireng dan Jaka Sembung (1983), serta Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990). Karena sama-sama populer, kedua pendekar itu dipertemukan dalam film Si Buta Lawan Jaka Sembung (1983).

Tokoh-tokoh komik lain yang diangkat ke layar lebar adalah Panji Tengkorak karya Hans Djaladara dalam film Pandji Tengkorak (1971) dengan Deddy Sutomo sebagai Panji Tengkorak dan aktris Taiwan, Shan Kuang Ling Fung, sebagai Dewi Bunga.

Kemudian Pendekar Bambu Kuning (1971) yang diangkat dari komik karya Usjahbudin. Juga komik karya man atau Mansyur Daman, yaitu Mandala dari Sungai Ular (1987) dan Mandala Penakluk Satria Tartar (1988).

Film silat bisa dibilang sebagai salah satu genre yang digemari dalam perfilman Indonesia. Bahkan, sejak era 1930-an, para pendekar telah meramaikan ”dunia persilatan”, antara lain Si Tjonat (1929) garapan sutradara Nelson Wong yang dibintangi Lie A Tjip, kemudian Si Pitoeng (1931) dan Si Ronda (1930).

Rentang masa 1987-1992, ketika industri perfilman sedang lesu akibat krisis ekonomi, para pendekar masih cukup perkasa beraksi. Tercatat dari 558 judul film, 171 judul berupa film laga, termasuk silat. Selebihnya adalah film drama (167), komedi (74), remaja (59), horor (44), sejarah (10), dan anak-anak (3). Bahkan, serial Saur Sepuh I-IV karya sutradara Imam Tantowi tercatat sebagai film paling laris.

Kini, Pendekar Tongkat Emas sudah siap turun gunung. Sang pendekar akan bersaing dengan film-film yang dijadwalkan edar pada masa liburan, bulan Desember, termasuk Exodus: Gods and Kings serta The Hobbit: The Battle of the Fight Armies.

(DAY/XAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau