"Ada yang bilang jadi nangis pas habis baca bukunya, ada juga pembaca yang bilang, 'Aku temenin ya?' Jadi, mereka itu tersentuh, jadi tahu aku kayak gimana," cerita Ikke dalam The Authors, acara bincang-bincang mengenai buku yang disiarkan langsung melalui jaringan internet (live streaming) di Kompas.com dari Gramedia Book Center, Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Kamis ini (30/10/2014), pukul 16.00-16.30 WIB.
"Buku ini bercerita aku mulai sebagai Epi (nama kecil Ikke) sampai menjadi penyanyi dangdut Ikke Nurjanah," lanjutnya.
Agaknya gaya bertutur yang dipilih oleh Ikke untuk menulis buku tersebut yang membuat para pembaca terbawa.
"Bertutur itu lebih enak, lebih santai, enggak yang berat. Ya, seperti diary aja, ringan. Jadi orang bacanya akan merasa lebih dekat," jelas Ikke.
Diary Dangdut merupakan kisah perjalanan hidupnya, suka dan duka. Cerita dalam buku terbitan Gramedia Pustaka Utama itu dilengkapi foto-foto pelantun lagu "Terlena" tersebut, dari masa kecil sampai sekarang.
"Foto itu yang paling susah, aku harus kumpulin lagi, aku tanya ke Mama, untungnya masih ada foto-fotonya, disimpan Mama," kata Ikke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.