Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Jeremy Thomas Bantah Lakukan Pemerasan

Kompas.com - 07/04/2015, 23:02 WIB
Andi Muttya Keteng Panger

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perancang busana Ina Thomas (43) membantah tuduhan seorang model bernama Ara Alexander alias Maratul Habibah yang mengaku telah mengalami dugaan pemerasan dan pengancaman. Ina, istri artis peran Jeremy Thomas, mengaku tak pernah memeras Ara seperak pun.

"Pemerasannya apa? Satu perak aja saya enggak ada utang ke orang. Pemerasan terhadap siapa? Saya enggak ngerti. Emang di Path saya ada kata-kata pemerasan atau pengancaman? Mungkin dia mau mengalihkan isu, mau mengalihkan masalah," kata Ina dalam wawancara melalui telepon dengan Kompas.com di Jakarta, Selasa malam.

Ibu dua anak ini menduga, laporan Ara masih berhubungan dengan kasus perebutan vila yang terjadi antara suaminya dan suami Ara, yakni pria berkebangsaan Australia, Alexander Patrick Morris.

"Ini kan awal masalahnya soal nyerobot vila itu. Dia (Patrick) kalah, terus banding, tetapi kalah lagi, malah suaminya Ara itu tambah dua bulan masa tahanan," ungkap Ina.

Di tengah kasus antara suaminya dan suami Ara itulah, Ina kemudian menuliskan pernyataan di media sosial Path mengenai masalah tersebut. Ina mengaku melampirkan beberapa bukti foto pada akun Path miliknya yang pernah menyebut nama Ara. Namun, menurut Ina, dirinya tak pernah mengatakan hal-hal yang berbau ancaman dan pemerasan.

"Tulisan-tulisan itu kan karena saya membela suami saya. Kan dia (Ara) ngundang wartawan waktu laporin suami saya. Saya posting-lah di Instagram dan Path. Itu jawaban saya waktu dia ngoceh di infotainment," tutur Ina.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ara Alexander dengan didampingi kuasa hukumnya, Firman Chandra, mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan Ina Thomas.

"Hari ini kami melaporkan seseorang yang bernama Ina Indayanti, istrinya Jeremy Thomas, karena telah melakukan tindak pidana pengancaman dan pemerasan melalui media sosial," ungkap Firman sambil memperlihatkan tanda bukti lapor bernomor LP/442/IV/2014/Bareskrim.

Firman menjelaskan, masalah ini bermula dari kasus penyerobotan sejumlah properti berupa tanah dan bangunan di Ubud, Bali, yang melibatkan suami dari kedua perempuan tersebut. Ina dan Ara sendiri, menurut Firman, sudah berteman sejak 2011 hingga kasus ini terjadi.

Firman mengatakan, pernyataan-pernyataan yang ditulis oleh Ina dalam akun media sosial Path telah merugikan kliennya secara psikis. Berikut salah satu bukti pernyataan Ina dalam media sosial Path yang dibawa Firman:

"Hati2!!!!...waspada penipuan pinjam uang dan modus arisan yg menjanjikan akan di bayar dengan aset Villa kirana ubud. menyambung apa yg d katakan Yun.. Apa yg kalian liat di foto ini fakta ini penandatanganan pbjb thn 2013 pd saat patrik baru keluar cipinan dan masuk rspp, nah coba di zoom dan di perhatikan deh... Maratul habibah si pacar bule itu yg ikut memfoto perjanjian pbjb bersama notaris... Siapa tuh??? Tuyul, makanya kalo mau bertindak mikir dulu pk otak," tulis Ina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau