Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Hutan, Andien-Irfan Pilih Betawi Peranakan

Kompas.com - 02/05/2015, 22:37 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Vokalis Andien Aisyah (29) yang berdarah Jawa, dan Irfan Wahyudi (38) yang berasal dari keturunan Manado, sepakat untuk memilih rangkaian adat seremoni adat Betawi peranakan untuk menyemarakkan acara resepsi pernikahan mereka.

"Hari ini temanya Betawi peranakan, padahal kami bukan orang Betawi," ucap Andien dalam jumpa pers sebelum resepsi pernikahannya, di Galeri Senin Kuntskring, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/5/2015).

Andien menjelaskan, konsep ini dipilih karena dia dan Irfan menyukai budaya Betawi peranakan mulai dari busana adat hingga kulinernya. "kami suka ngiter ke makanan Betawi, suka peranakan. Pakaiannya juga rare banget. Aku tuh tergila-tergila sesuatu yang berbau etnik dan aku ngeliat apa yang bisa aku lakukan untuk resepsi, kaya akad nikah ke-Jawa-an," ujarnya.

Berbeda dengan akad nikah berkonsep hutan pinus di Lembang, Bandung, yang dilangsungkan tanpa dekorasi bunga, untuk resepsi hari ini Andien dan Irfan menggunakan banyak hiasan bunga dan pilihan warna cerah.

"Kawinan Betawi kan tau sendiri koncreng. Ada bunga, sesuaiin konsep sih. Resepsinya berjalan kaya sesuai keinginan kami. Kami buat acara yang ada vow-nya. Dream wedding sekali. Di sini berbaur karena dari awal udah enggak kepengin konsep pelaminan. Di Bandung dan di sini konsepnya mingle," tutur Andien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau