"Jadi kan kalau kami latihan, kami enggak boleh sampai benar-benar mukul, gimana supaya dikontrol lah ibaratnya. Tapi susahnya aku gitu kalau sudah masuk adegan, tiba-tiba enggak bisa ngontrol emosi kan," ujar Tika saat berkunjung ke redaksi Kompas.com dalam rangka promo film 3, di Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).
"Terjadilah, lawannya aku tiba-tiba, 'Aduh, kok getok beneran sih?', jadi memar-memar," lanjutnya.
Bahkan untuk meredam emosinya, Tika dan rekan-rekan satu produksi film 3 bersepakat untuk menerapkan peraturan dan denda. "Terus katanya, 'Mulai sekarang kalau kita kena pukul, sama-sama bayar ya. Satu pukulan seratus ribu'. Itu kalau dihitung-hitung, sudah tiga juta atau lebih gitu (dendanya)," kata Tika.
Kendati demikian, Tika mengaku senang dengan tantangan aktingnya kali ini meskipun terkadang merasa kelelahan. "Pengin. Aku senang sih film aksi begini. Ternyata kan tetap porsi dramaku lebih banyak dibandingkan aksinya, mungkin muka aku terlalu baik-baik, jadi kadang-kadang produser mikir dua kali supaya aku dikasih porsi di aksi. Tapi aku harus belajar juga sih, karena enggak bisa instan kalau misalnya mau aksi yang sepanjang film. Sepotong aja lelah menurut aku, ada koreonya sih, diulang-ulang," kata pemeran Fatmawati dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.