Agnez mengampanyekan gerakan sosial tersebut untuk menyebarkan cinta dan perdamaian. "Saya melihat social account saya. Di situ pasti ada lovers dan juga haters. Saya sadar ini harus dihadapi, tetapi bukan dihadapi dengan senjata dan melawan senjata, tetapi yang harus dihadapi adalah hal-hal negatif. Contohnya, di social media kan bisa ngomongin ini, gosipin ini, cyber bullying, dan sebagainya. Banyak anak muda sekarang yang melakukan itu," tutur Agnez
"Saya pikir saya harus pakai platform saya supaya saya bisa memengaruhi mereka untuk tidak melakukan hal-hal negatif itu. Saya ingin berbagi pesan untuk menyebarkan pesan perdamaian dan cinta," lanjut dia.
Agnez berharap pesannya dapat ditangkap khalayak. "Hastag itu sebagai reminder bagi siapa saja yang melihatnya bahwa tidak perlu bertolak pada kemarahan, kedengkian, dan kebencian dalam menyelesaikan masalah, tetapi ada alternatif lain yg lebih baik yaitu dengan cinta dan pengampunan. Semoga orang-orang bisa menangkap pesan itu," ucapnya.
Sebagai informasi, Agnez juga berkolaborasi dengan The Wahid Institute berkait hastag yang ia buat. The Wahid Institute sendiri juga membuat gerakan sosial dengan tanda pagar #BeraniDamai. Bentuk kolaborasi mereka adalah dengan menyatakan Deklarasi Gerakan Perdamaian (Janji Kasih) dalam rangka memeringati perayaan Hari Perdamaian Sedunia di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (20/9/2015).
Selain Agnez dan Direktur Wahid Instutute Yenny Wahid, hadir pula vokalis Indra Prasta "The Rain", dan juga TIC Band yang turut mendukung deklarasi Janji Kasih tersebut.